Mohon tunggu...
Muhammad Taufik Akbar
Muhammad Taufik Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penikmat skenario kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pusara Ayah dalam Setiap Doa

6 Juli 2024   21:43 Diperbarui: 6 Juli 2024   21:46 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Teruntuk seorang yang akan menjadi ayah ataupun setiap yang membaca memiliki ayah atau pun tidak, Akan menemukan setiap keajaiban yang mendasari bahwa kehampaan itu adalah pelukat aksara setiap jiwa raga pengorbanan seorang ayah, tak lepas juga perjuangan yang melahirkannya yaitu seorang ibu yang merawat hingga seorang ayah itu menjadi kuat dan kebaikan pesan yang diberikan ketika ia dewasa menumbuhkan rasa pertanggung jawaban atas setiap makna yang ada.

Kini aku mengerti betapa kerja kerasnya adalah warisan bukan semata-mata harta atau peninggalan yang sifat nya dunia, tapi mempunyai penyerapan makna hakikat dan pelikat hubungan manusia dari hati ke hati dan juga cara membiarkan seorang anak tumbuh hingga ia melihat harapan sebagai puncak ibadah kehidupan yang sesungguhnya mula dari sederhana dan kemewahan itu semua yang menjadikan kefanaan terus berlanjut tapi kasih sayang nya bermuara ke penjuru anak dan cucu nya, tak ada yang bisa membayar seorang jasa ayah menjadi pemimpin keluarga atau mengganti jabatan seorang ibu melahirkan seorang anak laki-laki atau perempuan , Hutang sebagai pelikat yang dilahirkan adalah sepanjang masa bukan seolah-olah kenikmatan sementara, tapi itu anugerah alam semesta untuk menuju kepada illahi sebagai cinderamata, bahwa engkau sanggup dan menyanggupi lahir batin di ciptakan dan lindungi.

Ayah tanpa ibu mungkin karirmu hanya seorang kesepian yang mengadu nasib kepada tuhan, Aku berterimakasih kepada seorang ibuku yang telah melahirkan ku sebagai anak dan juga menjadi ayah kelak untuk anak ku, Setiap Ayah luka dan kecemasan yang selalu kau rindukan itu adalah bentuk kebahagiaan untuk penerusmu tapi orang bijak pernah berkata laki-laki tak mungkin bersedih tapi hati nya berdarah , dan aku sudah melakukan itu semua.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun