Kebetulan paspor saya akan habis dibulan Juli 2018. Saya rada males kalo mengurusi sesuatu mepet apalagi macem paspor. Jadi saya iseng aja daftar untuk perpanjang paspor. Kebetulan bersumber dari twitternya Imigrasi, bahwa perpanjang paspor cukup eKTP aja.
Berbekal informasi tsb, saya nekat saja perpanjang paspor karena disitu sudah diinfokan bahwa perpanjang paspor hanya menggunakan eKTP saja.
1. Download aplikasi Antrian Paspor. Setau saya hanya berlaku di Android saja.
Saya kebetulan iseng mencari jadwal gara-gara ada teman sekantor yang akan membuat paspor baru. Dia mencari jadwal dari bulan September dan baru mendapatkan jadwal bulan November.Â
Jadi pada Bulan November saya mencari jadwal dan mendapatkannya Bulan Desember. Awalnya saya rada ragu, karena paspor saya akan berakhir Bulan Juli 2018 yang artinya 6 bulan sebelumnya harusnya bulan Januari. Tapi saya nekat saja karena menurut informasi teman saya untuk mendapatkan jadwal tersebut sangatlah susah.
Proses registrasi dan jadwal sudah ditangan. Bukti Layanan Paspor Online juga sudah didapat. Bukti pendaftaran dicetak dan dibawa ketika antri di Imigrasi.
Berbeda dengan Kantor Imigrasi alias Kanim yang gede dan pasti ribet. ULP ini bertempat di Ruko. Dan ternyata umurnya masih terhitung baru. Baru menjelang 2 tahun-an. Di ULP ini hanya bisa bikin dan perpanjang paspor biasa ya, buka ePaspor. ePaspor tetap di Kanim masing-masing.
Sambil menunggu ada Ibu-ibu (yang juga menunggu ULP buka) yang bercerita kalau meskipun perpanjang paspor tetap membutuhkan dokumen persyaratan lain seperti KK dan Akta. Waduh saya kaget dan heran, karena info di twitter Imigrasi cukup eKTP. Saya pikir udahlah ya, masa harus balik lagi dan membatalkanya karena sudah terlanjur dapat nomor antrian dan ijin kantor.