Udah hari Minggu nih, saya mau kasih beberapa rekomendasi tempat makan All You Can Eat alias AYCE yang pernah saya coba sendiri di Jakarta. aluri Nmanusia untuk makan banyak, kayaknya dipahami  dengan baik oleh para pengusaha restoran sehingga banyak bermunculan restoran All You Can Eat.
AYCE banyak jenisnya mulai dari grill, suki, grill&suki, dimsum, yakiniku, shabu-shabu, Indonesian Food, Western Food, Italian Food, Korean Food dan masih banyak lagi. Kali ini gue mau kasih review alias pendapat pribadi restoran AYCE, yaitu Hanamasa, Onokabe dan Kushiya Monogatari.
Oh ya gue sebelumnya mencomot dari situs ini perihal perbedaan Shuki dan Shabu-shabu, (http://unakunik.blogspot.co.id/2013/02/perbedaan-sukiyaki-dan-shabu-shabu.html)Perbedaan
Nah secara garis besar sudah dijelaskan apa itu shabu-shabu dan sukiyaki, sekarang mari kita lihat perbedaannya yang paling mendasar. Shabu-shabunya kuahnya tidak diberi bumbu, jadi tidak ada rasa. hanya air tawar biasa saja yang di rebus. Tanpa ada bumbu sama sekali. Kemudian, cara makannya semua bahan makanan yang di rebus, di celupkan kedalam sauce yang disediakan, kemudian dimakan.
Sedangkan sukiyaki kuahnya agak sedikit berbumbu seperti gula, kecap, sake, dll. Kuahnya agak kecokelatan dan disedikan telur. Telur dipakai dalam cara makannya, telur dipecahkan, letakkan di mangkuk dan diaduk. Daging yang sudah di rebus dan matang diambil dan langsung di celupkan di telur  dan diratakan kemudian dimakan. Cara makan memakai telur ini hanya untuk daging saja, sedangkan sayuran tidak memakai telur.
Kalo saya disini ngebaginya adalah Bakar dan Rebus. Karena satunya dibakar, satunya direbus. Saya sendiri jujur lebih suka makanan yang direbus karena selain mengurangi minyaknya lebih enak dimakan sehingga lebih banyak porsi yang dapat dihabiskan #ogahrugi.
Hanamasa
Pertama adalah Hanamasa. Siapa sih yang gak  kenal Hanamasa? Resto AYCE yang mengusung konsep ala ala Jepang ini  memang sudah memiliki banyak cabang di Indonesia jadi wajar lah Hanamasa sudah begitu terkenal. Hanamasa sendiri merupakan franchise dari Jepang. Di Indonesia Hanamasa mengusung konsep,"The First Japanese Restaurant In Indonesia, International standard with the concept of Self - Service".
Menu Hanamasa terbilang sangat lengkap. Mulai dari pembuka seperti salad. Kemudian menu utama yang bisa dibakar atau mau direbus mulai dari aneka daging, aneka seafood, aneka sosis, aneka bakso, tofu, aneka sayuran. Bahkan ada juga onigiri,aneka udang yang bisa digoreng dan lain sebagainya. Penutupnya terdapat buah-buahan, rujak, es campur, puding, bahkan ada singkong dan tentunya yang paling saya suka adalah LOPIS.
Di hanamasa langsung diberikan 2 pilihan rebus dan bakar sehingga kita lebih nyaman karena selesai  rebus-merebus, kita bisa mulai bakar-bakaran. Lokasi hanamasa sudah tersebar di banyak kota besar Pulau Jawa dan Bali serta 1 cabang di Medan. Semoga Hanamasa bisa segera membuka cabang di Kalimantan serta Sulawesi karena potensi disana besar  juga. Harga Hanamasa per orang kurang lebih Rp 200ribu.
Resto Jepang ini memang belum memiliki banyak cabang di Indonesia. Sama seperti Hanamasa, restoran ini juga merupakan franchise dari Jepang dan baru ada 3 Cabang di Indonesia, yaitu di ON Mall BSD City, Pondok Indah Mall 1 dan Central Park. Mengutip  dari Blog The Food Escape, bahwa "Kushiya Monogatari is a popular chain from Osaka, Japan, which offers All-You-Can Eat kushiage (literally means "fried skewers"), with Do-It-Yourself (DIY) cooking method".
Jujur, ketika mencoba makan disini karena iseng. Lokasi terlalu jauh bagi saya yang tinggal di Kemayoran (Jakarta Pusat mendekati Jakarta Utara). Kebetulan pas adanya promo  di Deal Java (sekitar Rp 100ribu perorang termasuk weekend) jadi  iseng aja nyobain makan disini. Ternyata bener-bener tempat makan yang worth it dan sangat rekomended.
Pilihan menu daging di  Kushiya tidak sebanyak di Hanamasa. Tetapi banyak sekali menu-menu kecil, seperti sosis, baso, snack seperti kue, sushi, spagheti, nasi goreng, dan bahkan eskrim. Dan semuanya  All You Can Eat alias  bebas makan dan nambah. Hahaha.... Bagi penggemar makanan camilan kayaknya Kushiya Monogatari sangat layak dicoba.
Sayangnya pilihan makan disini hanya 2, mau rebus  saja atau goreng. Duh, sayang banget yah. Saya sendiri lebih memilih direbus, karena kalau digoreng nanti berminyak dan jadi cepat kenyang. Tempatnya sendiri cenderung kecil  dan sempit bila dibandingkan dengan Hanamasa yang luas banget. Harga normal Kushiya Monogatari adalah Rp 148++ atau sekitar 160-170ribu per orang (untuk weekend).  Jadi saya termasuk beruntung bisa makan disini dengan harga sekitar  Rp 100ribu per orang.
Restoran AYCE yang satu ini boleh dibilang sedang naik  daun. Onokabe merupakan jaringan dari grup resto Boga Group yang memiliki  Sushi Tei, Pepper Lunch, Bakerzin, dan beberapa resto lain. Awalnya restoran ini dibuka di Alam Sutera Mall, BSD. Dan saat ini sudah memiliki cabang di Pluit Junction. Onokabe mirip dengan Hanamasa dilengkapi dengan rebusan dan  bakar-bakaran. Kemudian  disini juga tersedia  conveyor belt  yang berisi sayuran, sosis, baso dll. Enaknya untuk rebusan ada 2 jenis sup yang bisa dipilih.
Konsep onokabe memang sama kaya Hanamasa, yaitu Japanese Resto. Saya kira namanya berbau jepang gitu, tapi kayaknya nama Onokabe itu diambil dari bahasa Jawa deh. ONOKABE bisa merupakan plesetan dari ONO-KABEH alias ada semua. Karena memang disini ada semua jenis makanan.
Untuk dagingnya sama seperti  Hanamasa. Amat sangat banyak. Perbedaannya daging di Onokabe sudah berbumbu dan ketika dibakar amat sangat gurih dan enak banget. Menu lain seperti mie goreng, spagheti, sushi, bakpao bahkan daging kambing. Snack dan cake,  eskrim juga tersedia. Bahkan disini juga tersedia macarons. Luar biasa.
Sayangnya makan di Onokabe hanya diberi waktu 2  jam saja. Hiks. Segitu banyak menu disitu hanya bisa dimakan 2 jam saja. Sedih banget. Tapi  wajar saja ya dengan harga Rp 129++ atau sekitar Rp 150ribu kita hanya diberi jatah waktu 2 jam. Dan hebatnya lagi meski dibatasi waktu, ternyata yang antri di Onokabe banyak banget loh. Animo Onokabe luar biasa ternyata.
Hanamasa:
Lokasinya cukup banyak dengan pilihan menu yang juga banyak. Harganya memang paling mahal diantara ketiga resto diatas, mengingat waktu makan di Hanamasa tidak terbatas alias unlimited.  Saran saya kalau makan di Hanamasa bagi yang muslim datang sekitar jam 12-an setelah waktu duhur sampai jam 4 atau jam 5-an sebelum waktu solat ashar berakhir (keliatan ogah rugi banget ya, hahaaa). Makanlah makanan rebusan terlebih dahulu, baru bakar-bakaran. Menunya enak dan pilihannya sangat banyak. Hanya saja  setelah mencoba daging berbumbunya Onokabe kok lebih gurih dan ciamik dagingnya Onokabe yah.
Kushiya MonogatariÂ
Rekomendasi untuk makanan non-daging. Menu banyak dan waktu makan bebas dan unlimited juga. Cocok bagi yang suka nongkrong dan ngobrol banyak disini. Waktu makannya sama kaya Hanamasa ya. Hahahaa.
Onokabe
Jenis dan pilihan  makannya sangat enak dan patut dicoba. Sayangnya waktu makan dibatasi 2 jam. Sedih banget deh.
Untuk rasa sejujurnya Onokabe terbaik. Hanamasa dan Kushiya Monogatari rasanya sama-sama enak.
Jadi, ada usulan restoran AYCE lain yang patut dicoba?
Tinggalin dikolom komentar ya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H