Mohon tunggu...
Taufik
Taufik Mohon Tunggu... Editor - Freelance Berdaulat

*Pejalan yang membutuhkan Energi Langit* Penyuka bacaan: #Antropologi, #Sosiologi, #Poetri, #Sejarah, #Ekonomi, #sosialbudaya #kebijakan #kearifanlokal

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Krisis Iklim di depan Mata, Apa yang Bisa Kita Lakukan

30 Januari 2025   12:24 Diperbarui: 31 Januari 2025   07:48 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabut di Hutan Siron Kabupaten Aceh Besar (Dok: Pribadi)

Tak perlu menunggu aksi besar-besaran dari pemerintah atau korporasi raksasa. Kita bisa mulai dari diri sendiri. Berikut beberapa langkah kecil yang bisa kita lakukan:

  1. Kurangi Plastik Sekali Pakai: Bawa tas belanja sendiri, gunakan botol minum isi ulang.
  2. Hemat Energi di Rumah: Matikan lampu jika tidak dipakai, gunakan alat elektronik yang lebih hemat listrik.
  3. Kurangi Konsumsi Daging: Peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar.
  4. Gunakan Transportasi Ramah Lingkungan: Berjalan kaki, naik sepeda, atau gunakan transportasi umum.
  5. Tanam Pohon atau Berkebun: Menanam pohon bisa membantu menyerap karbon dioksida.

Ini Tanggung Jawab Bersama, Jangan Salahkan Siapa-Siapa

Sering kali kita mencari kambing hitam seperti pemerintah tak serius, perusahaan hanya peduli keuntungan, atau negara maju yang lebih banyak berkontribusi terhadap polusi. Namun, melihat krisis iklim hanya dari sisi kesalahan pihak lain tidak akan membawa solusi.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Elinor Ostrom dalam teori "Collective Action," permasalahan lingkungan tidak bisa hanya diselesaikan oleh satu pihak. Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan individu untuk mencapai perubahan yang nyata. Ostrom menekankan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya adalah kunci keberlanjutan. Jika kita terus menunggu orang lain untuk bertindak, kita hanya akan terjebak dalam lingkaran ketidakpedulian.

Setiap individu memiliki peran dalam mengurangi dampak lingkungan. Kesadaran kolektif bisa menciptakan perubahan besar. Bayangkan jika setiap rumah tangga mengurangi sampah plastik, menggunakan energi terbarukan, dan beralih ke pola konsumsi yang lebih ramah lingkungan, dampaknya akan terasa nyata.

Sebagai contoh, di beberapa kota, komunitas warga mulai menerapkan sistem daur ulang mandiri, menggunakan energi surya, dan membuat taman kota untuk menyerap polusi. Jika mereka bisa, kenapa kita tidak? Krisis iklim adalah tanggung jawab bersama, bukan sekadar wacana atau isu yang hanya dibahas dalam forum global.

Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, "Be the change you wish to see in the world." Jika kita ingin dunia yang lebih baik, kita harus memulainya dari diri sendiri.

Saatnya Bertindak!

Krisis iklim bukan lagi ancaman masa depan, tapi sudah terjadi sekarang. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan bisa membawa perubahan besar. Jadi, mulai sekarang, tantang diri sendiri: apa satu kebiasaan kecil yang bisa kita ubah hari ini?

Bagaimana menurut anda, Apa langkah sederhana yang sudah atau ingin kamu lakukan untuk menjaga lingkungan? Siapa tahu, bisa menginspirasi orang lain juga!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun