Mohon tunggu...
Taufik
Taufik Mohon Tunggu... Editor - Freelancer Berdaulat

Pejalan yang membutuhkan Energi Langit

Selanjutnya

Tutup

Trip

Masjid Asal Blangkejeren, Saksi Bisu Peradaban Islam di Aceh

10 November 2024   22:49 Diperbarui: 10 November 2024   23:04 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mimbar masih orisinil (Dok:Pri)

Pernahkah Anda merasakan sebuah tempat yang begitu syahdu, seolah berbisik halus membawa kita melintasi lorong waktu? Begitulah yang saya rasakan saat menginjakkan kaki di Masjid Asal Panampaan, sebuah tempat ibadah yang telah berdiri kokoh selama delapan abad di Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues.

Masjid yang berada di tepi sungai Blah Penampaan ini, menjadi bukti nyata dari kuatnya nilai-nilai Islam di Aceh sejak dahulu kala.

Sejarah dan Makna di Balik Nama Masjid Asal

Masjid Asal tampak dari belakang (Dok: pribadi)
Masjid Asal tampak dari belakang (Dok: pribadi)

Masjid ini dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai Masjid Asal. "Asal" bukanlah sekadar nama, tapi sebuah penanda yang mengingatkan kita bahwa masjid ini adalah bangunan ibadah pertama yang berdiri di wilayah Gayo Lues dan Aceh Tenggara.

Sebutan Panampaan yang disematkan, mungkin berasal dari wilayah sekitar yang kala itu masih kosong dan minim bangunan. Keindahannya tak bisa diabaikan dari berbagai sudut dataran tinggi Gayo Lues, masjid ini berdiri megah, seolah memanggil siapa saja yang memandangnya untuk berkunjung dan beribadah.

Dulu, di ceritakan berapa banyak pun jamaah yang akan ikut shalat jum'at, pasti akan muat dalam masjid tua ini. Padahal masjid ini tergolong kecil.

Memasuki Jejak Sejarah dan Aura Keabadian

Mimbar masih orisinil (Dok:Pri)
Mimbar masih orisinil (Dok:Pri)

Saat saya mencoba masuk, pintu masjid asli yang ada di dalam bangunan masjid baru ternyata terkunci rapat. Seorang pengurus masjid datang membawa kunci, memberi akses kepada kami untuk menyaksikan keindahan yang terjaga dalam kesederhanaan bangunan kuno ini.

Menginjakkan kaki di dalam, terasa aura ketenangan yang mendalam. Saya sempat terhenyak: bagaimana sebuah bangunan yang berdiri sejak tahun 1412 Masehi masih begitu kokoh dan terus menjadi tempat bagi masyarakat setempat untuk beribadah?

Tidak ada banyak renovasi besar, hanya tambahan bangunan di sekitar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masa kini. Namun, bangunan inti masjid tetap asli dan memancarkan kehangatan serta keteguhan iman.

Arsitektur yang Merangkum Sejarah

masjid asal atapnya menggunakan ijuk (Dok:Pri)
masjid asal atapnya menggunakan ijuk (Dok:Pri)

Masjid Asal Panampaan berdiri dengan konstruksi utama dari kayu lokal yang berasal dari pepohonan di sekitar kampung. Dindingnya terbuat dari batu dan tanah kuning yang diambil dari sungai, sementara atapnya menggunakan ijuk dan pelepah aren yang dijalin dengan rotan.

Masjid ini memiliki ukuran yang tidak begitu luas, hanya 8x10 meter, namun terasa penuh dengan sejarah dan cerita. Empat tiang penyangga utamanya menopang kubah dan atap yang berbalut keindahan tradisional. Detail arsitektur ini mirip dengan yang ditemukan di Masjid Indrapuri di Aceh Besar dan Masjid Demak di Jawa Tengah, sebuah bukti adanya jejak peradaban Islam yang berkembang di seluruh Nusantara.

Dok: Pribadi
Dok: Pribadi

Cerita Mistis di Balik Keagungan Masjid Asal

Setiap tempat bersejarah tak lepas dari cerita-cerita yang beredar di masyarakat, dan Masjid Asal Panampaan pun tak terkecuali. Konon, masjid ini dibangun oleh Wali Allah yang menetap di sekitar Kerajaan Linge. Setiap hari Jumat, mereka datang dalam balutan jubah putih untuk menunaikan shalat, lalu menghilang begitu saja setelah shalat Jumat usai. Cerita ini terus hidup dari generasi ke generasi, seolah memberi lapisan misteri yang kian menguatkan kharisma masjid ini.

Dinding Masjid Asal dari tanah kuning dan batu yang diambil dari sungai (Dok:Pri)
Dinding Masjid Asal dari tanah kuning dan batu yang diambil dari sungai (Dok:Pri)

Destinasi Religi yang Sarat Makna

(Dok: Pribadi)
(Dok: Pribadi)

Bagi Anda yang berencana berkunjung ke Aceh, Masjid Asal Panampaan bisa menjadi tujuan wisata religi yang penuh makna. Selain beribadah, Anda bisa merasakan keteduhan dan ketenangan yang disuguhkan oleh tempat ini, seraya menyapa warga Blangkejeren yang ramah dan penuh kehangatan.

Di sekitar Blangkejeren, masih banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi, namun Masjid Asal selalu akan menjadi titik utama untuk merasakan sejenak kedekatan dengan sejarah Islam di Nusantara. Kunjungan ini mungkin akan membawa Anda pada perspektif baru, menambah wawasan, dan mungkin menyentuh hati. [*]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun