Mohon tunggu...
Taufik
Taufik Mohon Tunggu... Editor - Pejalan yang membutuhkan Energi Langit

Pejalan yang membutuhkan Energi Langit _Lonely walker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mimpi Masa Depan Pulo Aceh, Pulau Terluar Aceh

1 November 2024   12:41 Diperbarui: 1 November 2024   12:51 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boat Transportasi ke Pulo Aceh (Dok. Pri)

Bayangkanlah, di sudut barat Nusantara, terhampar sebuah pulau yang dititipkan angin dan riak gelombang. Namanya Pulo Aceh, tempat di mana laut bertemu daratan, di mana langit dan bumi saling menyapa.

Penduduknya hidup sederhana, menggantungkan nasib pada laut yang terkadang murah hati, kadang tak ramah, namun selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Sejenak kita renungi, bisakah suatu hari pulau ini menjadi pusat peradaban yang maju? Sebuah surga wisata, tempat setiap orang datang tak sekadar berkunjung, tapi pulang membawa cerita, pengalaman yang abadi.

Tantangan dan Hambatan Pulo Aceh

Boat Transportasi ke Pulo Aceh (Dok. Pri)
Boat Transportasi ke Pulo Aceh (Dok. Pri)

Namun, dari mana memulainya?

Pertama-tama, kita mesti menatap kenyataan yang dihadapi, memandangi dengan mata terbuka apa yang ada di depan kita, tanpa pura-pura atau mengelak.

Pulo Aceh, kendati kaya akan alam, masih terperangkap dalam kesulitan---transportasi, ekonomi, kesehatan. Transportasi yang memisahkannya dari dunia luar ibarat sekat tak kasat mata, mengisolasi pulau ini dari laju peradaban.

Bayangkan seorang ibu yang hendak melahirkan, namun terpaksa menunggu perahu nelayan yang tak kunjung datang, atau seorang ayah yang sakit keras tapi tak punya jalan lain selain bergantung pada laut yang tak pasti.

Tahun lalu, pemerintah menghadirkan ambulans laut, namun apakah cukup satu ambulans untuk mengatasi desakan kebutuhan yang nyata dan terus tumbuh?

Meski demikian, harapan tak boleh mati. Di sinilah peran Pemkab Aceh Besar yang ditunggu. Perlu ada langkah yang teguh untuk membangun konektivitas transportasi yang layak, seperti janji yang harus ditepati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun