Mohon tunggu...
Taufik
Taufik Mohon Tunggu... Editor - Freelancer Berdaulat

Pejalan yang membutuhkan Energi Langit

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Duek Mufakat Sinergi Menuju Desa Mandiri di Suka Damai, Penyangga TN Leuser

18 Oktober 2024   08:36 Diperbarui: 18 Oktober 2024   08:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerja Kelompok (Ft. Pribadi)

Desa Suka Damai adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya. Secara geografis, desa ini berada di wilayah barat daya Provinsi Aceh, yang memiliki karakteristik topografi berupa dataran rendah yang berbatasan dengan kawasan hutan dan konservasi. Potensi alam yang ada di desa ini cukup beragam, mulai dari pertanian, peternakan, hingga produk khas lokal seperti madu dan kue tradisional Aceh.

Masyarakat Desa Suka Damai mayoritas terdiri dari penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perkebunan. Kelompok tani dan peternak di desa ini aktif dalam mengelola sumber daya alam lokal dengan komoditas unggulannya, seperti jengkol, durian, dan lahan persawahan yang produktif. Komoditas ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat desa, di mana banyak warga menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian dan perkebunan tersebut. Selain itu, terdapat pula kelompok usaha kecil seperti pengrajin kue khas Aceh dan pembudidaya madu, yang menjadi bagian penting dalam perekonomian desa.

Duek Mufakat (Workshop) Rencana Kegiatan Desa Suka Damai 

Foto Bersama Peserta dan para pihak yang terlibat (Ft. Pribadi)
Foto Bersama Peserta dan para pihak yang terlibat (Ft. Pribadi)

Pada tanggal 17 hingga 20 Oktober 2024, telah berlangsung Workshop Penyusunan Rencana Kerja Desa (RKD) di Gedung Serba Guna, Gampong Suka Damai, yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta. Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat Desa Suka Damai, mulai dari Mukim Suaq Beurembang, tokoh masyarakat, adat, agama, hingga perwakilan BUMDes, kelompok pemuda, perempuan, petani, peternak, pembudidaya madu, kelompok kue khas Aceh, kelompok wisata, dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

Selain itu, turut hadir pula pendamping desa (DPMP4 Abdya), BPTN Wilayah I Tapaktuan, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), KPH Wilayah VI Subulussalam, Dinas Perumahan, Pemukiman dan Lingkungan Hidup Aceh Barat Daya, serta aparat pemerintah setempat seperti Camat, Kapolsek, dan Koramil Lembah Sabil.

Kerja Kelompok (Ft. Pribadi)
Kerja Kelompok (Ft. Pribadi)

Tujuan Kegiatan Duek Pakat

Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk merumuskan dokumen rencana kegiatan desa yang dapat mendukung pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan konservasi. Harapannya, rencana ini dapat menjadi peta jalan bagi Desa Suka Damai menuju status Desa Mandiri, dengan memperkuat potensi masyarakat dan lingkungan yang ada.

Kelompok Ibu-ibu sedang mempresentasikan rencana dan harapan (Ft. Pribadi)
Kelompok Ibu-ibu sedang mempresentasikan rencana dan harapan (Ft. Pribadi)

Dalam prosesnya, masyarakat dilatih untuk lebih peka terhadap isu-isu lingkungan, seperti degradasi hutan dan pencemaran, serta menggali potensi sumber daya alam yang dapat dikelola secara berkelanjutan. Dengan demikian, mereka diharapkan mampu merancang rencana aksi yang sesuai dengan potensi desa, sambil menjaga keseimbangan dengan kawasan konservasi di sekitarnya.

Keuchik Suka Damai, Pak Osha Yurahman, dalam sambutannya mengajak seluruh warga untuk lebih fokus dan memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam. Ia juga mendorong partisipasi aktif dari semua pihak serta mengedepankan semangat gotong royong dalam mewujudkan Desa Suka Damai yang mandiri dan sejahtera.

Senada dengan itu, Bu Fitriana Saragih, Kepala BPTN Wilayah I Tapaktuan, menekankan pentingnya menyusun rencana kerja desa yang didasarkan pada kebutuhan nyata masyarakat, bukan hanya keinginan semata. Ia berharap hasil dari workshop ini mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan warga Desa Suka Damai secara holistik.

Workshop ini merupakan langkah awal menuju pembangunan desa yang mandiri dalam pengelolaan sumber daya alam, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara berkelanjutan, selaras dengan visi pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser yang lestari, inovatif, dan berbudaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun