Mohon tunggu...
Taufik Ikhsan
Taufik Ikhsan Mohon Tunggu... Guru - Ras Manusia

Art-enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Sebuah Bar: Menjaga Nama Baik Indonesia

15 September 2020   01:54 Diperbarui: 15 September 2020   21:10 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan di USA sendiri, teman dari LA tadi bilang ada Republik dan Demokrat (merah dan biru), walau dia mengategorikan dirinya sebagai bukan dari keduanya. Melainkan seorang Libertarian. Dia juga pernah bilang "I would die for my freedom!"

Di Indonesia?! Saya tidak berani bilang pihak kanan dan kiri. Saya bilang saja demokrasi di Indonesia memberi ruang untuk paham politik berkembang dan bertransformasi menjadi partai, asal punya modal.

Dan mulailah obrolan berlanjut dengan cerita baik-buruknya pemerintahan dari sudut pandang pihak yang kalah. Kedua teman saya tadi memang pro ke paham yang sedang tidak berkuasa di negaranya masing-masing. Mereka berusaha objektif dalam bahasa evaluatif dan provokatif. 

Ketidaksukaan terhadap pemerintah memang terasa, tapi yang saya kagumi adalah mereka begitu bebas untuk menyampaikan pandangan. 

Kritik mereka pun mengarah pada institusi dan individu. Tidak heran, di sini kritik (bahkan cercaan) seseorang kepada individu di media masa pun legal-legal saja.

Coba saja cek bagaimana seorang kandidat presiden berbicara tentang kompetitornya [1] [2]. Sementara saya?! Sepertinya terlalu banyak 'melindungi' nama baik. Koreksi selalu diikuti dengan klarifikasi, sehingga dua teman tadi bingung apakah saya pro atau kontra pemerintah.

Seperti ketika teman dari LA tadi mengungkit masalah 1965-66 Indonesia mass-killings dari buku yang dibacanya, Upheaval oleh Pak Jared Diamond. Karena saya juga sudah membaca buku itu, tertama di Chapter 5. Indonesia , the rise of a new country, saya bilang saja Pak Soekarno dan Pak Soeharto adalah dua tokoh besar Indonesia.

Pak Karno diberkati dengan karisma yang luar biasa, dan Pak Harto diberkati dengan kemampuan politik dan strategi yang mumpuni. Dan saya bilang, "Jangan bilang negara kamu tidak mengetahui peristiwa itu!".

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Saya tidak mengomentari lebih lanjut. Entah kenapa, apa saya ingin menjaga nama baik Indonesia di depan mereka?! Atau saya takut kalau nanti tiba-tiba ada tukang bakso pegang HT di depan apartemen?! Biarinlah, sudah lama enggak beli bakso.

Bloomington, Sept 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun