Created By  Fidyawati Monoarfa M.Pd, Nurmiftah Soleha Adam, Wa Ode Naillah Azzahra, Dewa Saputra Mile, Margareta Gani, Amelia I. Mohamad, Vriska Oktaviani Kolopita, Munandar Lahasan, Moh. Azril Moooduto
Abstrak
Dalam penilitian ini, metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner tersruktur di gunakan untuk menilai dampak penggunaan bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa indonesi yang baik dan benar di kalangan generasi z. partisipan penilitian terdiri dari 27 orang dari generasi Z. Analisis data menyimpulkan bahwa meskipun mayoritas responden mengaku menggunakan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari, namun kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa formal indonesia masih tetap tingg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa gaul tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan peserta dalam menggunakan kata-kata bahasa indonesia secara akurat. Hal ini menyoroti bahwa meskipun Gen Z umumnya menganut budaya gaul, bahasa indonesia tetap dianggap penting dalam konteks komunikas. Oleh karena itu, diperlukan upaya berkelanjutan untuk mendorong penggunaan bahasa resmiindonesia dalam berbagai situasi komunikasi. Sebuah studi lanjutan mengkaji dampak penggunaan bahasa gaul pada komunikasi antar pribadi dan professional Generasi Z, dan menyoroti bahwa meskipun bahasa gaul memiliki pengaruh budaya yang menarik, kesadaran akan penggunaan bahasa formal tetap relevan.
LATAR BELAKANG
Bahasa indonesia berfungsi sebagai sarana utama untuk menyatukan keanekaragaman budaya dan etnis di indonesia, namun dengan perkembangan zaman dan pangaruh arus globalisasi, muncul tantangan baru dalam penggunaaan bahasa indonesia, terutama di kalangan generasi Z. Tren penggunaan bahasa gaul oleh generasi Z semakin marak dalam dalam berkomunikasi sehari-hari.
 Bahasa gaul yang sering kali dipakai merupakan gabungan kata-kata indonesia dan saing, menimbulkan dinamika baru dalam interaksi sossial remaja. Namun, di balik kreativitas dan inovasi yang dibawakan bahasa gaul, terdapat resiko penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Perhatian difokuskan pada perubahan sikap individu generasi muda dan potensi dampaknya terhadap perubahan budaya seiring berjalannya waktu. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk memahami pengaruh bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa infonesia di kalangan generasi Z. Pemahaman yang lebih mendalam diperlukan untuk mengidentifikasi strategi yang tepat untuk menjaga kredibilitas dan keberlanjutan bahasa indonesia sebagai bahasa kesatuan.
 Mendidik generasi Z tentang pentingnya menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar merupakan langkah penting untuk menjaga keberlangsungan bahasa dalam menghadapi perkembangam teknologi dan budaya yang semakin pesat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari informasi tentang seberapa sering generasi Z menggunakan bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari, mengevaluasi dampak penggunaan bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa indonesia, serta mengetahui tingkat kesulitan generasi Z dalam menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan tepat setelah sering menggunakan bahasa gaul.
KAJIAN TEORI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Bahsa adalah sistem lambing bunyi yang bersifat bebas dan digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi,bekerja sama,serta menyatakan identitas. Definisi ini menegaskanbahwa bahasa merupakan salah satu alat interaksi antar individu. Pateda (2011:7) menjelaskan bahwa bahasa adalah serangkaian bunyi yang terorganisasi secara sistematis dan berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Hal ini memungkinkan penutur dan pendengar saling berkolaborasi (Noermanzah,2019:307). Dengan demikian, bahasa memiliki perang yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan.
 Generasi Z adalah kelompok orang yang lahir dari tahun 1996 hingga 2012. Mereka diklasifikasikan sebagai generasi setalah generasi milenial, generasi yang muncul di tenga perkembangan teknologi,seperti generasi X dan Milenial. Generasi Z sekarang mulai menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul, yang membuat bahasa indonesia menjadi kurang penting.Bahasa ini membuat penggunaan bahasa indonesia kurang baik dan benar. Menurut Marsudi (2008), eksistensi bahasa persatuan tidak hanya dipengaruhi oleh kemurnian penggunaannya, tetapi juga didukung oleh kemampuan bahasa untuk mengungkapkan berbagai fenomena baru yang terus bermunculan. kita harus menyadari bahwa dunia berubah dengan cepat karena arus globalisasi yang berkembang pesat. Agar bahasa indonesi tetap hidup di era globalisasi, setiap penduduk indonesia harus membangun identitas bahasa indonesia dan ditanamkan di masyarakat, terutama oleh penerus bangsa seperti generasi Z (Assapri,2014).
