Mohon tunggu...
Taufik Atr
Taufik Atr Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN JEMBER

Apa yang kita inginkan itu harus di perjuangkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kedatangan Islam di Nusantara

26 Maret 2020   22:05 Diperbarui: 26 Maret 2020   22:15 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di dalam perdangan itu sendiri ada interaksi anatara perdangan muslim dengan perdangan pribumi. Jadi pedagang muslim juga menjelaskan bagaimana cara berdagang yang baik dan akad di dalam perdagangan. Selain itu ada juga perdagangan yang melalui silaturrahmi seperti halnya yang dilakukan oleh syeh maulana ishaq, dimana beliau memiliki 3 kapal yang satu di jual kemudian hasil penjualannya di sedekahkan melalui dua kapalny dan di berikan kepada masyarakat pribumi.

b. Perkawinan

Penghasilan yang di dapat oleh masyarakat asing kemudian menarik putri pribumi yang dari golongan bangsawan maupun dari rakyat biasa. Untuk di sahkan di dalam pernikahanny tersebut.

c. Pendidikan

Mendirikan lembaga pendidikan di nusantara itu sendiri seperti halnya pesantren dan madrasah diniyah dengan menerapkan nilai-nilai islami. Kemudian setelah seorang santri pulang kerumahnya masing-masing disana juga di suruh menyebarkan islam dengan cara berdakwah yang telah di peroleh di pesantren.

d. Kesenian

Dimana yang telah di bawakan oleh para walisongo salah satu contohnya yaitu wayang kulit. Wayang kulit sendiri itu di akulturasikan dengan nilai islam tanpa harus menghilangkan budaya yang ada di sekitar tempatnya.

e. Politik

Dapat di jumpai di daerah Maluku dan Sulawesi selatan penyebaran islam melalui raja dan kerajaan besar islam dengan cara menaklukkan kerajaan kecil. Setelah kerajaan itu takluk kemudian di islamkan.

Proses islamisasi islam nusantara terbagi menjadi tiga golongan:
Fase kedatangan pedagang muslim.
Fase terbentuknya kerajaan islam.
Fase perlengkapan islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun