Mohon tunggu...
Taufik Purnama Hidayat
Taufik Purnama Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Teknologi Digital

sedang menempuh kuliah S1 Akuntansi di Universitas Teknologi Digital

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyusun Laporan Keuangan Sederhana Sesuai Standar Akuntansi Keuangan untuk UMKM

20 Mei 2024   13:46 Diperbarui: 20 Mei 2024   14:03 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2022

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) merupakan standar akuntansi keuangan yang disetujui oleh Komite Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 24 Oktober 2016 dan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2018. Standar ini disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

SAK EMKM merupakan standar akuntansi yang disederhanakan karena mengatur transaksi yang umum dilakukan oleh EMKM dan dasar penilaiannya murni harga historis, sehingga cukup mencatat aset dan liabilitas sebesar biaya historis.

Kebijakan Akuntansi Menurut SAK EMKM

Pengakuan suatu unsur laporan keuangan adalah proses menetapkan bahwa suatu unsur laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi memenuhi definisi suatu unsur dan memenuhi kriteria berikut: (Abdahtul, 2022)

  • Manfaat ekonomi yang terkait dengan item tersebut dapat dipastikan akan ditransfer ke dalam atau ke luar entitas dan
  • Barang ini mempunyai nilai yang dapat dinilai secara andal

Pengukuran adalah proses menentukan jumlah uang yang dibutuhkan untuk mencatat aset, kewajiban, pendapatan, dan beban dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran pelaporan keuangan adalah biaya historis. Biaya perolehan suatu aset adalah jumlah kas dan setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh aset tersebut pada saat pembelian, dan biaya liabilitas adalah jumlah kas dan setara kas yang diterima. Atau harus dibayar untuk pelaksanaan kewajibannya dalam kegiatan usaha sehari-hari. (Abdahtul, 2022) Dalam prinsip pengakuan dan pengukuran, entitas menyusun laporan keuangan dengan menggunakan asumsi berbasis akrual. Dalam akuntansi akrual, elemen yang diakui adalah aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban jika memenuhi kriteria identifikasi dan pengakuan untuk masing-masing elemen tersebut.

Tujuan dan Manfaat SAK EMKM

Tujuan dari SAK EMKM menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) adalah menyusun laporan keuangan untuk menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan  oleh siapapun untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Pengguna tersebut meliputi penyedia sumber daya bagi entitas, seperti kreditor, investor dan Lembaga keuangan. 

Penyajian Laporan Keuangan

Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan (LPK), disebut juga neraca, menyajikan informasi tentang aset, liabilitas, dan ekuitas suatu entitas pada saat tertentu. Aset, liabilitas, dan ekuitas yang disajikan di neraca itu disebut sebagai elemen-elemen neraca. (Sugiri, 2021, hal. 14)

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangannya menyatakan bahwa laporan posisi keuangan menyajikan informasi mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas unit pada tanggal penutupan. Laporan posisi keuangan dapat mencakup pos-pos berikut:

  • Kas dan setara kas;
  • Piutang;
  • Persediaan;
  • Asset tetap:
  • Utang usaha;
  • Utang bank;
  • Ekuitas.

Klasifikasi Aset, Liabilitas dan Ekuitas 

Entitas dapat menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang secara terpisah di dalam laporan posisi keuangan. (IAI, 2022) Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:

  • Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan, dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas,
  • Dimiliki untuk diperdagangkan:
  • Diharapkan akan direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau
  • Berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan liabilitas setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai tidak lancar. Jika siklus operasi normal entitas tidak dapat diidentifikasi dengan jelas, maka siklus operasi diasumsikan 12 bulan. Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek, jika: (IAI, 2022)

  • Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi entitas,
  • Dimiliki untuk diperdagangkan;
  • Kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau
  • Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasi semua liabilitas lainnya sebagai liabilitas jangka panjang. Entitas menyajikan secara terpisah komponen ekuitas dengan aset dan liabilitas. (IAI, 2022)

Pengukuran Aset, Liabilitas, dan Ekuitas

Aset dan liabilitas SAK EMKM di LPK diukur sebesar biaya historis. Untuk aset, biaya historis adalah sebesar jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. (Sugiri, 2021)

Entitas mengakui aset dan liabilitas keuangan hanya ketika entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan kontraktual aset dan liabilitas keuangan tersebut. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur sebesar biaya perolehannya. Biaya perolehan aset dan liabilitas keuangan diukur pada harga transaksi (transaction price). Contoh harga transaksi aset dan liabilitas keuangan adalah sebagai berikut:

  • Untuk pinjaman, harga transaksinya adalah sebesar jumlah pinjaman.
  • Untuk piutang atau utang, harga transaksinya adalah sebesar jumlah tagihan.
  • Untuk investasi pada instrumen ekuitas dan instrumen utang, harga transaksinya adalah sebesar imbalan yang diberikan (contoh: kas yang dibayarkan untuk memperoleh investasi dalam bentuk saham perusahaan publik).

Biaya transaksi (transaction cost) adalah biaya yang terkait langsung dengan perolehan aset dan liabilitas keuangan. Biaya transaksi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi. Misalnya, entitas menerima pinjaman dari bank dan sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman tersebut, bank membebankan biaya tertentu. Entitas mencatat biaya transaksi atas pinjaman tersebut sebagai beban dalam laporan laba rugi.

Pengukuran ekuitas yaitu, modal yang di setor oleh pemilik dana dapat berupa kas atau setara kas yang dicatat sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Untuk entitas yang berbentuk perseroan terbatas, pos tambahan modal disetor disajikan untuk setiap kelebihan setoran modal atas nilai nominal saham. (IAI, 2022)

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha suatu perusahaan selama jangka waktu tertentu (Kasmir, 2018). Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (IAI, 2018), laporan laba rugi merupakan hasil kinerja keuangan entitas dalam suatu periode. Laporan laba rugi entitas dapat mencakup pos-pos sebagai berikut:

  • Pendapatan;
  • Beban keuangan:
  • Beban pajak.

Entitas menyajikan pos dan bagian dari pos dalam laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas. Laporan laba rugi memasukkan semua penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode, kecuali SAK EMKM mensyaratkan lain. SAK EMKM mengatur perlakuan atas dampak koreksi atas kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian retrospektif terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan. (Nuvitasari, Y, & Martiana, 2019)

Dasar Pengukuran Penghasilan dan Beban

EMKM wajib menggunakan dasar akrual untuk mengukur penghasilan dan beban. Dasar akrual merupakan lawan dari dasar tunai. Penghasilan per definisi menyebabkan naiknya aset atau turunnya liabilitas. Misalnya, aset perusahaan bertambah berupa kenaikan kas (uang tunai) ketika terjadi penjualan jasa secara tunai. Aset perusahaan juga bertambah berupa kenaikan piutang usaha ketika perusahaan menjual jasanya secara kredit. (Rahayu, 2020)

Beban per definisi menyebabkan turunnya aset ataupun naiknya liabilitas. Dasar akrual mengatakan bahwa beban gaji telah terjadi, maksudnya harus diakui, ketika perusahaan telah menerima jasa mereka, baik perusahaan telah membayarnya secara tunai atau belum membayarnya. Jika perusahaan belum membayar, perusahaan harus mengakui beban gaji di satu sisi dan utang gaji di sisi lain. Andaikan dasar tunai yang dipergunakan, beban gaji hanya diakui ketika gaji itu telah dibayar. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2022)

Sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2022
Sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2022

Catatan Atas Laporan Keuangan

            Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis dan memberikan penjelasan naratif atau rinci mengenai jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. (IAI, 2018) Catatan atas laporan keuangan (CaLK) memuat hal-hal berikut (Sugiri, 2021):

  • Pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK EMKM. Pernyataan ditentukan bahwa CaLK harus memuat pernyataan managemen secara eksplisit bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan SAK EMKM. Pernyataan demikian tidak boleh dimuat andaikan terdapat ketidakpatuhan terhadap SAK EMKM meskipun hanya satu saja dari persyaratan dalam SAK EMKM tidak terpenuhi.
  • Ikhtisar kebijakan akuntansi,
  • Informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang menjelaskan transaksi penting dan material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk memahami laporan keuangan.

Jenis informasi tambahan dan rincian yang disajikan bergantung pada jenis kegiatan usaha yang dilakukan oleh entitas. Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis. Setiap pos dalam laporan keuangan merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan atas laporan keuangan. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2022, hal. 13)

dok. pri
dok. pri

dok. pri
dok. pri

sumber : Ikatan Akuntansi Indonesia, 2022
sumber : Ikatan Akuntansi Indonesia, 2022

Diatas merupakan contoh untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM untuk UMKM agar laporan keuangan lebih transparan dan dapat diandalkan, serta dapat digunakan untuk membantu para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan dan kemajuan perusahaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun