US Open Champioship 2014: Vita Marissa (33) Tampil Luar Biasa
Bermain pada ajang bertajuk “2014 Yonex Suffolk Country Community College US Open Championship” yang dimulai hari Selasa, 8 Juli hingga Minggu, 3 Juli 2014,Vita Marissa tampil luar biasa. Vita yang tahun ini berumur 33 tahun mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pebulutangkis profesional - tetap eksis dan membanggakan Indonesia dengan menyabet dua gelar turnamen berlabel grand prix gold tersebut.
Perjalanan Vita Marissa merebut gelar ganda campuran bersama Muhammad Rijal dimulai pada hari Rabu (9/7) dengan menyingkirkan pasangan Kanada, Phillipe Charron/Phyllis Chan 21-18 21-17 selama 24 menit. Bermain dua kali lebih lama, pertarungan cukup ketat berlangsung pada babak ke dua turnamen yang dihelat di kota tersibuk dunia, New York melawan Wang Chi-Lin/Cheng Chi Ya. Bermain cukup ramai, Muhammad Rijal/Vita Marissa yang tidak diunggulkan ini justru kalah di gim pertama, namun mampu membalikkan keadaan di gim yang tersisa. Skor 20-22 21-13 21-17 mengakhiri pertandingan dengan kemenangan buat wanita yang memulai karirnya karena hobi ini.
Di hari Jumat (11/7), pasangan berperingkat 46 dunia ini juga kandas di gim pertama oleh Juara Kanada Open sepekan sebelumnya, Max Schwengen/Carla Nelte (4) asal Jerman. Indonesia unggul 2-1 atas Jerman mungkin sulit terjadi di dalam sepak bola, namun menang 2-1 atas Jerman dapat terjadi buat Indonesia di lapangan bulutangkis, ini karena Muhammad Rijal/Vita Marissa, mampu mendikte permainan pasangan Jerman di gim kedua dan ketiga. Skor 16-21 21-7 21-19 menutup pertandingan perempatfinal ini yang memakan waktu 40 menit. (Terbang ke selatan New York, tengah berlangsung Piala Dunia dimana Jerman melaju ke partai puncak usai menggulung tim tuan rumah Brazil, 7-1)
Muhammad Rijal/Vita Marissa tampil menghadapi unggulan dua turnamen, Vitalij Durkin/Nina Vislova dari Rusia di partai semifinal (12/7). Bermain tanpa beban, Muhammad Rijal/Vita Marissa kuasa menundukkan pemain Eropa ini dengan 21-17 21-15 dalam waktu setengah jam saja. Di partai puncak (13/7) yang juga bertepatan dengan final Piala Dunia, Jerman kontra Argentina (1-0), Muhammad Rijal/Vita Marissa mendulang prestasi memukau. Muhammad Rijal/Vita Marissa memastikan satu gelar usai menghentikan asa Maneepong Jongjit/Sapsiree Taerattanachai yang merupakan unggulan pertama dengan skor yang berkesudahan dengan 21-16 21-19 berdurasi 37 menit.
Foto: REUTERS
Dikutip dari situs PB Djarum, Muhammad Rijal mengungkapkan kegembiaraannya mendapat gelar pertama semenjak kembali berpasangan dengan Vita Marissa sejak tahun 2014, “Saya tentu senang dengan gelar ini, semoga berikutnya masih bisa terus berprestasi.”
"Jongjit ini anti Rijal sepertinya, dia dipecundangi Rijal dua kali di partai final, SEA Games 2013 dan US Open ini,” komentar Roby Buble Fever, salah seorang member fanspage bulutangkis BADMINTON WONDER FANS (BWF).
Vita Marissa juga bermain ganda putri di kota tidak pernah tidur ini, ia berpasangan dengan Shendy Puspa Irawati. Tanpa berbalut unggulan, ganda putri peringkat 93 dunia ia mampu melaju dengan pasti. Pada babak mukodimah, Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa memulangkan pasangan Taipei, Wang Pei Rong/Wen Kuo Yu, 21-17 21-15 hanya dengan tempo 22 menit. Unggulan keempat, Nicole Grether/Charmaine Reid asal Kanada juga harus tersingkir, usai dilibas Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa 15-21 13-21 di babak selanjutnya.
Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa juga berjaya di babak perempatfinal dengan mengalahkan jagoan Jerman, Johanna Goliszewski/Carla Nelte 21-14 21-11. Pertandingan semifinal mempertemukan Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa dengan unggulan kedua asal Rusia yakni Anastasia Chervaykova/Nina Vislova dengan skor akhir 21-7 21-15 berdurasi menit. Di babak final, Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa kuasa menekuk pasangan Thailand unggulan ketiga Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai dengan skor21-15 21-10 cukup dengan 28 menit waktu pertandingan.
Foto: badmintonindonesia.org
Mengomentari pertandingan final ganda putri ini, member fanspage bulutangkis BADMINTON WONDER FANS (BWF), Kevin Anthony mengatakan, “Shendy smashnya keras juga. Tiap kali smash pasti bisa menembus defend (pertahanan) pasangan Thailand ini, sampai-sampai Sapsiree kelihatan frustasi berulang kali diincar.”
Sementara itu, Vita mengungkapkan, ”Merasa senang bila bisa menjadi di setiap turnamen yang saya ikuti. Karena bisa menambah record juara. Sebelumnya saya juara bersama Nova Widiyanto, Flandy, Liliana Natsir, Jordan Praveen dan lain-lain deh. Nah sekarang sama Shendy dan Muhammad Rijal. Semoga saja (gelar juara US Open) ini awal yang bagus buat kami.’ (Laman PB Djarum)
Mengenai kiat-kiat bisa tampil memukau dan luar biasa di turnamen ini Vita Marissa angkat biacara, “Intinya sih, seperti kemarin. Tetap fokus saat bermain, tidak boleh meremehkan lawan dan menjaga komunikasi di lapangan serta percaya dengan kemampuan yang kita miliki. Sisanya biar Tuhan yang menentukan.” (Laman PB Djarum)
Kemenangan Vita ini memberi sedikit oase di tengah paceklik gelar yang melanda pebulutangkis Indonesia beberapa bulan terakhir dan merupakan suatu prsetasi tersendiri bagi Vita Marissa. Ia dengan usia 33 tahun bermain dua kali sehari dalam turnamen ini karena bermain di dua nomor, justru menuai hasil meraih dua gelar dan tentunya hadiah uang. Uniknya, di turnamen ini Vita Marissa melawan pemain putri yang sama di dua nomor berbeda selama tiga hari beruntun hingga ia meraih podium tertinggi. Di perempatfinal, Vita Marissa mengalahkan Carla Nellte, di semifinal menyingkirkan Nina Vislova dan di final menundukkan Sapsiree Taerattanachai.
Vita Marissa bermain sebanyak 320 kali sepanjang karirnya bulutangkisnya di sektor ganda campuran. Sebanyak 219 kali diantaranya mampu dimenangkannya. Sedangkan di tahun ini Vita telah bermain sebanyak 23 kali, 16 diantaranya mampu ia menangkan. Sungguh perjuangan yang luar biasa untuk seorang yang sudah tidak dapat dikatakan muda lagi. Pada statistik perjalanan karir ganda putri justru Vita bermain lebih banyak, hampir dua kali lipat jumlah pertandingan internasional (BWF) di sektor ganda campuran yang ia lakoni. Vita telah bermain sebanyak 503 kali, dimana 319 kemenangan dapat ia kumpulkan. Telah 18 kali bermain ganda putri tahun ini, Vita Marissa hanya 5 kali menuai kekalahan.
Vita Marissa, dengan wajah yang tenang dikenal sebagai sosok yang serius, meski ia tidak lagi berada di Pelatnas Cipayung, tidak menyurutkan rasa cintanya untuk mengayun raket serta mengharumkan nama bangsa di dunia internasional. Tercatat ia telah banyak bergonta-ganti demi mencapai prestasi terbaik. Di sektor ganda campuran ia pernah berpasangan dengan Nova Widianto, Flandy Limpele, Deyana Lomban, Hendra Aprida Gunawan, Tony Gunawan, Paveen Jordan dan Muhammad Rijal. Sedangakan nama pemain putri pernah yang berpasangan dengannya di antaranya Mona Santoso, Saralee Thoungthongkam, Liliana Natsir, Nadya Melati, Variella Aprilsasi Putri Lejarsar hingga sekarang Shendy Puspa Irawati.
Juara Jepang Open 2008, dan Semifinalis China Master 2008 merupakan salah satu prestasinya di sektor ganda putra, kala itu Vita berpasangan dengan Muhammad Rijal sebelum akhirnya dipecah dan beberapa bulan ini kembali berpasangan. Sementara itu, Juara China Master 2007, Juara SEA Games 2007 dan Indonesia Open 2008 merupakan prestasi gemilangnya di sektor ganda putri, kala itu Vita berpasangan dengan Liliana Natsir. Sebelum dan setelahnya ada beragam prestasi lagi dari pemain kelahiran Jakarta, 4 Januari ini baik juara level grand prix gold atau runner up turnamen superseries.
BIODATA
Penulis bernama lengkap Taufik Hidayat. Ia lahir di Padang, 3 Februari 1990. Ia merupakan mahasiswa Universitas Negeri Medan (UNIMED). Bulutangkis adalah kegemarannya selain membaca dan menulis puisi. Penulis beralamat lengkap di BPRPI, Pasar VI, Mabar Hilir, Medan Deli, Sumut. Kontak PIN BB 2876D7BC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H