Dalam keadaan sebenarnya (dalam klasifikasi mencari nafkah), aku memang sedang melakukan aktivitas Penelitian Individu yang hasilnya kucatat di dalam laptopku. Sebagaian hasil Penelitianku berupa Zat Anti Kanker dan Alat Pendeteksi Gempa dalam Skala Mega. Sedangkan masalah perhubungan pribadi, aku sebenarnya sudah lama meninggalkan wanita yang bersangkutan selama lebih dari 3 tahun dan hanya kecanduan dengan aktivitas sendiri berupa minum kopi sambil menonton Lagu-Lagu K-Pop serta J-Pop.
Ketika sedang dalam keterlangsungan integrasi rasa tersebut, tanpa sadar aku mengalami keterbocoran pula terhadap Hasil-Hasil Penemuanku. Aku pun tau bahwa si mahdi tersebut berupaya membunuhku dengan apapun keadaanku dalam 7 tahun ke depan, meskipun dia sendiri sebenarnya adalah 'pencuri' hasilku yang dikalkulasi bernilai 1,2 milyar rupiah (kalau Semua telah diselesaikan). Dalam pikiran Mahran, aku hanya dipenuhi pikiran kotor untuk mencabuli wanita (yang termasuk salah satu di antaranya adalah putri sulungnya Mahran sendiri yang bernama Mahrita Lisnawati, yang diketahui adanya perhubunganku dengannya cuma melalui pertemanan facebook), sehingga tak ada gunanya setiap apa pun perupayaan Normal Kehidupanku untuk menghindari kematianku nanti. Cukup sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H