Beberapa arkeolog membuat asumsi dasar bahwa proses kebudayaan berbasis pikiran, bermula dari lukisan dinding goa itu. Artinya, sejarah (keterampilan) berkomunikasi paling primitif, berasal dari tetinggalan cave painting di Goa Maros itu. Sebuah bukti, bahwa nenek moyang kita, leluhur kita, adalah para pelaku sejarah yang mengubah warna kehidupan manusia (di seluruh dunia).
Maka wajar saja jika kemudian muncul upaya menjadikan lukisan Goa di Maros sebagai warisan dunia ---mengingat itu adalah bukti-bukti penting sejarah dunia.
Sayang, kita sendiri tak pernah peduli. Warisan sejarah tak ternilai ini terancam rusak total, karena aktivitas pertambangan. Jadi, kapan kita peduli sejarah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H