Patut diingat, tafsiran ini bukan hanya berlaku untuk satu dua partai. Tetapi keseluruhan.
Kira-kira peluang apa yang bisa direproduksi dalam kondisi seperti ini?
Jawabannya terletak pada kekuatan tanding dan mitra kontrol yang kuat. Publik jangan semata-mata melihat pertarungan partai sebagai tontonan yang bebas mereka komentari (dengan marah atau dengan cuek). Ini tak menghasilkan apapun. Sikap yang benar, Saya kira, adalah selalu aktif melakukan reproduksi wacana tanding.
Ingat, di titik paling prinsip dan gawat, partai politik juga punya titik lemah. Seperti pada isu ancaman keutuhan nasional, yang terjadi di ujung Pilpres lalu. Segenap partai dan elit politik terlihat mengalah. Artinya, kekuatan kritis rakyat benar-benar dibutuhkan. Tentu dengan cara-cara yang terukur, cerdas, serta kuat. Toh hari ini publik punya perangkat aktualisasi yang sakti, media sosial misalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H