Mohon tunggu...
Andi Taufan Tiro
Andi Taufan Tiro Mohon Tunggu... -

Anggota DPR RI, Fraksi Partai Amanat Nasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

PAN butuh Revitalisasi dan Regenerasi

27 Januari 2015   22:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:16 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revitalisasi adalah penguatan struktur partai hingga level bawah. Kepengurusan di daerah butuh otonomi, agar melahirkan keputusan yang tepat dan sesuai aspirasi lokal. Revitaliasi juga bagian dari pengorganisasian PAN secara moderen.

Poin penting itu menjadi isu kuat di kalangan kader PAN. Dari agenda pertemuan dan komunikasi politik dengan beberapa kader daerah, hal ini terus mengemuka.

Saya berdiskusi dengan para tokoh PAN, juga kader-kader di daerah. Mereka ingin PAN menjadi partai moderen yang kuat, serta memiliki manajemen organisasi yang unggul. Hingga mampu melahirkan kader berkualitas yang mampu merebut dukungan publik.

Tema Revitalisasi

Banyak kader PAN di daerah yang mengusung tema revitalisasi. Mereka ingin kepengurusan PAN di daerah berkualitas. Mampu menghasilkan keputusan politik yang cerdas, sesuai dengan kebutuhan lokal, dan diapresiasi oleh rakyat. Syaratnya, pengurus daerah diberikan otonomi dalam pengambilan keputusan strategis.

Contohnya dalam agenda Pilkada, pengusungan Ketua DPRD, penetapan Caleg untuk Pemilu Legislatif, ataupun dalam perkara struktur kepengurusan partai.

Selama ini kader di daerah merasa aspirasi mereka dalam mengusung kader terbaik untuk Pilkada dan Pimpinan Dewan terkendala. Padahal kader itu adalah pilihan terbaik, yang sesuai dengan kepentingan lokal.

Revitalisasi juga menyasar penguatan struktur partai di daerah. Caranya, pimpinan pusat memberi dukungan dan topangan positif untuk dinamika partai di daerah. Agar partai lebih produktif, besar dan memenangkan pertarungan

Sosok yang mampu mewujudkan agenda revitaliasi adalah Zulkifli Hasan. Beliau adalah figur yang mengayomi, dekat dengan pengurus hingga level bawah, dan populis.

Tentang Regenerasi


PAN lahir melalui perjuangan para tokoh, terutama melalui Amien Rais. Selama ini, PAN membutuhkan keterlibatan para founding father (para pendiri) tersebut, agar selamat dari pertarungan politik yang keras. Kini Amien Rais sudah memperlihatkan sikap sebagai negarawan, dengan memberikan kesempatan pada PAN untuk tumbuh mandiri. Hal ini harus menjadi teladan bersama.

Regenerasi menjadi kunci modernisasi PAN. Saat ini butuh penyegaran, agar struktur kepemimpinan di PAN adaptif terhadap dinamika politik.

Tantangan terbesar adalah moderenisasi manajemen partai. Agar fokus pada misi kemenangan kolektif, mendahulukan aspirasi bersama, serta menempatkan aturan main partai secara kokoh.

Berikutnya, mendorong lahirnya kebijakan dan keputusan partai yang berbasis pada kebutuhan faktual. Regenerasi kepemimpinan sesuai dengan tren terkini, yakni pemimpin yang baru, segar, populis, serta menjadi tokoh pemersatu.

Figur yang terbukti adalah Zulkifli Hasan. Beliau saat ini menjadi tokoh nasional, sanggup menjalin komunikasi dengan berbagai lapisan, dan publik telah melihat kemampuannya di pentas politik nasional.

Isu Daerah

Namun isu regenerasi jangan disalahpahami sebagai penyingkiran para tokoh di daerah. Ada perbedaan tegas, antara struktur kepemimpinan di tingkat nasional dan lokal.

Di daerah, para tokoh dan kader populer berjasa dalam memperkokoh kepercayaan publik. Mereka tetap diperlukan agar PAN tetap berkibar. Sementara di level nasional, partai telah mapan dan memiliki kader-kader terbaik yang siap untuk memimpin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun