Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi di dalam Kelas
Pembelajaran berdiferensiasi seharusnya mengubah pemikiran pendidik tentang bagaimana merancang dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Jika Sebelumnya,relatif perencanaan kegiatan pembelajaran yang disusun terkesan monotonism dari kegiatan pembelajaran, proses, penilaian dan evaluasi untuk semua murid di kelas.
Manusia lahir dengan keunikannya masing-masing sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Sebagai pendidik kita memiliki kewajiban untuk memastikan setiap anak  mendapat kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka.Â
Praktik pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya memaksimalkan potensi murid, namun juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempelajari berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting. Nilai-nilai tentang indahnya perbedaan, menghargai, kekuatan diri, kesempatan yang setara, kemerdekaan belajar, dan berbagai nilai lainnya yang akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih holistik. Oleh karena itu, guru perlu memahami bagaimana mempraktekkan pembelajaran berdiferensiasi dan mengelolanya secara efektif.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Tujuan pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai seorang pendidik dapat mensintesis serta menganalisis kebutuhan murid sehingga kita bisa mengakomodir tujuan pembelajaran untuk semua keragaman siswa. Pendidik harus proaktif menemukan dan melakukan perencanaan dengan berbagai startegi untuk bisa mengoptimalkan bagaimana murid-muridnya belajar.Â
Dalam hal ini sebagai pendidik idealnya adalah mereka yang dapat merencanakan bagaimana murid-murid belajar, yaitu dengan melakukan pemetaan terlebih dahulu berdasarkan tingkat kesiapan belajar murid (readiness), minat (interest), dan gaya belajar (profile) setiap murid-muridnya melalui penilaian diagnostik awal.Â
Mari kita pahami bersama lebih rinci standar minimal yang harus kita petakan sebagai pendidik untuk menerapkan pembelajaran diferensiasi di kelas.Â
1. Â Kesiapan belajar (Readiness)Â
Readiness merupakan kapasitas murid untuk mempelajari materi baru. Murid yang sudah memiliki pengetahuan mengenai apa yang akan dipelajari, memahaminya dan memiliki keterampilan yang baik, bisa jadi lebih sukses dan bisa mencapai tugas yang diberikan dibanding murid yang sama sekali belum memiliki pengetahuan tentang apa yang akan dipelajari.Â
Kesiapan belajar murid juga dapat diukur denganÂ