Mohon tunggu...
Taufan
Taufan Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Cuma hanyalah sekedar Abdi di dunia pendidikan yang sekedar suka coreng moreng berceloteh lewat tulisan dengan senyum bahagia dan hati riang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannnya di Kelas

30 Desember 2023   06:32 Diperbarui: 30 Desember 2023   07:16 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi di dalam Kelas

Pembelajaran berdiferensiasi seharusnya mengubah pemikiran pendidik  tentang bagaimana merancang dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Jika Sebelumnya,relatif perencanaan kegiatan pembelajaran yang disusun terkesan monotonism dari kegiatan pembelajaran, proses, penilaian dan evaluasi untuk semua murid di kelas.

Manusia lahir dengan keunikannya masing-masing sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Sebagai pendidik kita memiliki kewajiban untuk memastikan setiap anak  mendapat kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka. 

Praktik pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya memaksimalkan potensi murid, namun juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempelajari berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting. Nilai-nilai tentang indahnya perbedaan, menghargai, kekuatan diri, kesempatan yang setara, kemerdekaan belajar, dan berbagai nilai lainnya yang akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih holistik. Oleh karena itu, guru perlu memahami bagaimana mempraktekkan pembelajaran berdiferensiasi dan mengelolanya secara efektif.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.

Tujuan pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai seorang pendidik dapat mensintesis serta menganalisis kebutuhan murid sehingga kita bisa mengakomodir tujuan pembelajaran untuk semua keragaman siswa. Pendidik harus proaktif menemukan dan melakukan perencanaan dengan berbagai startegi untuk bisa mengoptimalkan bagaimana murid-muridnya belajar. 

Dalam hal ini sebagai pendidik idealnya adalah mereka yang dapat merencanakan bagaimana murid-murid belajar, yaitu dengan melakukan pemetaan terlebih dahulu berdasarkan tingkat kesiapan belajar murid (readiness), minat (interest), dan gaya belajar (profile) setiap murid-muridnya melalui penilaian diagnostik awal. 

Mari kita pahami bersama lebih rinci standar minimal yang harus kita petakan sebagai pendidik untuk menerapkan pembelajaran diferensiasi di kelas. 

1.  Kesiapan belajar (Readiness) 

Readiness merupakan kapasitas murid untuk mempelajari materi baru. Murid yang sudah memiliki pengetahuan mengenai apa yang akan dipelajari, memahaminya dan memiliki keterampilan yang baik, bisa jadi lebih sukses dan bisa mencapai tugas yang diberikan dibanding murid yang sama sekali belum memiliki pengetahuan tentang apa yang akan dipelajari. 

Kesiapan belajar murid juga dapat diukur dengan 

melihat apakah murid di kelas berada pada level belajar abstrak atau konkret. Maka guru harus mempertimbangkan tingkat kesiapan murid dengan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai sehingga dapat membawa murid keluar dari zona nyaman mereka, dan mereka tetap dapat menguasai materi sesuai dengan tingkat kesiapan mereka. 

2.   Minat (interest) 

Interest adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada situasi atau objek tertentu. Minat merupakan motivasi penting bagi murid agar dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 

Mempertimbangkan minat murid dalam merancang pembelajaran memiliki tujuan menghubungkan murid pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid. Dalam menyusun teks prosedur misalnya, murid yang memiliki minat pada sepak bola boleh menulis cara menendang bola dengan benar, atau murid yang suka dengan memasak dapat menulis bagaimana cara membuat ayam goreng yang enak.

3.  Gaya belajar (Profil belajar) 

Gaya belajar murid mengacu pada cara-cara bagaimana mereka sebagai individu paling baik dalam belajar. Memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan gaya belajar mereka bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara alamiah dan efisien.  Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka. 

Guru mengamati apakah siswa lebih tertarik pada hal yang bersifat visual, auditori, atau kinestetik. Sebagai contoh penerapannya guru dapat menggunakan banyak gambar untuk mempermudah gaya belajar murid yang tertarik secara visual dengan memberikan beberapa sudut belajar atau poster/display yang ditempel pada tempat berbeda dapat membantu murid yang memiliki gaya belajar kinestetik yang identik dengan moving dan serta guru bisa memberikan rangsangan suara untuk yang audiotori pada pembelajaran tentang mengenal hewan dan suaranya. 

Dalam memenuhi cara gaya belajar murid hendaknya guru bisa menggunakan strategi pembelajaran yang melibatkan banyak panca indra sebagai pemenuhannya. 

Berdasarkan ketiga aspek kebutuhan belajar murid di atas, guru dapat melakukan diferensiasi agar kebutuhan belajar setiap murid terpenuhi dan hasil belajar mereka optimal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun