Jika hidup itu merupakan ibarat lari marathon,sebenarnya kita hanya butuh untuk mengalihkan fokus pada kenikmatan dan kebahagiaan yang sebenarnya banyak telah disuguhkan. Akan tetapi, biasanya kita hanya memilih untuk segera menuntaskan keletihan diri.
Di kilometer 4, sebenarnya tubuh ini pun sudah sengkil dan engkel kaki terasa seperti kambuh. Dan jika dibayangkan jarak yang harus ditempuh masih 4x jarak yang telah dilalui. Pikiran untuk DNF pun seolah menjadi racun tersendiri, toh tidak ada punishment atau kerugian lainnya kalau gagal finish. Tapi, apa menariknya hidup jika saya menyerah? Stronger to Victory!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI