Beranilah memilih peran, bahkan menegaskan peran. Menurut Abraham Maslow, kita juga memiliki kebutuhan eksistensi dan aktualisasi. Setiap dari kita membutuhkan ruang pengakuan. Rapopo golek bathi, toh itu juga bukan menjadi hal yang tabu lagi.Â
Tidak ada yang tidak menanggung konsekuensi, tidak apa-apa salah, sebab karena itulah pada akhirnya kita akan tumbuh. Dengan pengalaman-pengalaman yang kita dapati sepanjang perjalanan. Bukankah pengalaman itu adalah guru yang terbaik?
Namun subjek pendapat hanyalah sebuah kiasan, bukan kebenaran. Karena pendapat hanyalah hamparan alat pikiran untuk membantu manusia menapaki jalan menuju kebenaran. Kita bisa memilih, mengadopsi, bahkan memplagiasi alat-alat tersebut.Â
Kita bisa beradaptasi untuk bisa memaksimalkan penggunaan alat bantu tersebut. Itu semua tidak lain merupakan jalan yang mesti kita upayakan untuk terus dibagi, tidak lain untuk kebaikan bersama. Bukan untuk menyeragamkan, tapi untuk lebih banyak memberikan opsi alat bantu. Tidakkah semakin banyak referensi akan membuatnya semakin bagus?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H