Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ridla Merindu Datangnya Sapaan Fajar

27 Desember 2021   16:20 Diperbarui: 27 Desember 2021   16:28 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudia Mbah Nun menegaskan bahwa perjuangan utama kita sebisa mungkin adalah mendapati jiwa yang tenang. Meskipun panggilan "Yaa ayatuha" itu mengarah kepada sifat yang feminim, namun ayat ini berlaku kepada siapa saja. Hanya saja jiwa-jiwa yang kita miliki mempunyai kecenderungan sifat-sifat yang feminim.

Berikutnya, untuk mendapati jiwa yang tenang, Mbah Nun kembali mengingatkan ayat yang sudah sering dipelajari bersama dalam sinau bareng, yakni yang terkandung di ayat berikutnya "radliyyatan mardliyah." Pertanyaan pun dilemparkan oleh Mbah Nun kepada salah satu jamaah, "sing penting awakmu ridho marang Gusti Allah, opo Gusti Allah ridho marang awakmu?"

"Allah ridho kepada saya." jawabnya. Mbah Nun kemudian banyak mempertunjukkan perumpamaan-perumpamaan yang sebenarnya banyak kita sebagai manusia sering tidak menyadari bahwa kebiasaan kita tidak ridla terhadap segala ketentuan Allah. Padahal bunyi ayat sangatlah jelas, radliyyatan mardliyah, bukan mardliyyatan radliyyah. Yang menandakan bahwa yang pertama adalah kita mesti ridla terlebih dahulu atas segala ketentuan Allah Swt.

"Kita mesti bisa membedakan antara ridla dan ikhlas." kata Mbah Nun. Kurikulum utama belajar kita semestinya adalah belajar untuk terus ridla kepada Allah. Sedangkan ikhlas sendiri adalah keadaan yang menyadari apapun dalam spektrum ahad-Nya. Dengan begitu, harapannya kita mampu menjadikan bekal ini sebagai setup kehidupan kita.

Menjawab salah satu pertanyaan yang datang dari jamaah, Mbah Nun kembali menegaskan bahwa tidak ada yang tidak pintu. Semua itu pintu, berkah Allah semua. Hanya saja yang harus kita jadikan fokus perhatian  bukanlah pada objek, melainkan atas proses kita sendiri.

***

Manyaran, 25 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun