Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mempersiapkan Seorang Pendekar, Bukan Badut

1 Desember 2021   16:12 Diperbarui: 1 Desember 2021   16:15 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh, katanya belajar itu menderita lho. Kita mesti berjuang untuk mencoba sesuatu berulang kali sampai berhasil, atau harus menghafal banyak kata-kata hingga benar-benar terpatri dalam ingatan yang rapuh ini." kata Bewol.

"Makanya, suasana belajar itu semestinya dibuat menyenangkan."

"Lhoh, kamu ini gimana to, Gus? Kamu ingin bercanda apa ingin belajar? Tujuanmu itu hanya sekedar bermain atau ingin mengetahui sesuatu dan belajar?"

"Kan, bisa to Wol, bercanda sambil belajar. Atau belajar sambil bercanda."

"Wah, kamu ini udah tua gini kok ya cara belajarnya masih sama dengan anak-anak."

"Maksudmu gimana to? Memangnya kamu tau cara Tuhan mendistribusikan ilmu? Atau jangan-jangan kamu sudah jadi sales-Nya Tuhan di bidang ilmu dan pengetahuan."

"Ya gak gitu juga, jangankan jadi sales, jadi hamba-Nya saja masih jauh dari kata'pantas'. Lagian kamu juga Gus, ngasih perumpamaan kok ya sales. Kalau sales itu kan pasti mencari laba materiil, sedangkan Tuhan ngasihnya cuma-cuma kalau hanya sekedar ilmu dan pengetahuan."

"Justru kamu yang mungkin masih terlalu idealis dan subjektif, terserah-serah Tuhan dong mau membagikan sedikit ilmu-Nya seperti apa."

"Lhoh, Gus! Subjektf dan idealis itu mesti dimiliki seseorang, karena dengan itu kita mengetahui sesuatu yang namanya prinsip. Dengan memegang sebuah prinsip, maka sesorang mampu melakukan sesuatu yang dilakukannya secara continue atau berkelanjutan."

"Wah sudah pakai Bahasa Inggris sekarang, sudah seperti intelek beneran kamu, Wol!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun