Bisa jadi keadaan itu akan membuat kita terbebas, akan tetapi ketika hati tetap setia melayani rindu, maka akan selalu terbesit harapan ataupun penghargaan sebab diri ini terdiri atas kulit dan juga isi. Oleh karena itu pula, tujuan tidak akan tercapai tanpa kerja yang mempengaruhinya.
Bagaimana mungkin diri ini berpaling? Jika wajahmu selalu teringat jelas sekalipun dalam angan. Bagaimana mungkin diri ini meminta imbalan? Jika mencintamu saja sudah begitu banyak memberi kenikmatan untuk terus mengingatnya hingga rela mengorbankan diri. Tinggal waktu yang akan menjelaskan tentang kapan segala tanya akan terjawab. Dan segala yang tersembunyi akan lekas terungkap.
Akankah engkau sendiri rela untuk hidup dalam kurungan? Kurungan yang kita sangka sebagai kehidupan. Yang berlimpah cahaya rahmat, tapi kita tetaplah selalu dibuat tersesat.Â
Kita hanya sebongkah bejat yang selalu membangkang untuk menjadi tawanan kerinduan. Yang akhirnya akan tetap menghilang, diiringi sesal yang melantang.
Kasih, bolehkah aku merajuk kepadamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H