Begitupun restu dari seorang ibu, meski awalnya terasa berat, namun akhirnya Sang Ibu memberikan restunya sembari berpesan kepada Mas Koko, "yawes lakonono, kabeh agama kui apik, sing tawadhu' marang liyane." ucap Mas Koko menirukan pesan ibundanya.
Cintailah setiap orang hingga hidup serasa sedang berada ditengan keindahan bunga-bunga taman nan bermekaran. Dalam Selasan, kita melatih diri untuk mencintai semua orang sebagai wujud kebaikan melalui ritual wirid dan sholawat. Karena tidak ada pilihan lain selama hidup di dunia, sudah pasti kita banyak memikirkan orang-orang yang ada di sekitar kita.Â
Oleh karena itu, kita mesti tidak boleh berhenti berusaha dengan keras memikirkan orang lain sebagai sesama saudara, hingga tidak ada lagi kebencian yang berpotensi jalan perjuangan kita bersama.
Apapun bentuk hormat dan kebaikan yang kita berikan sebagai wujud cinta asih, meskipun dinilai baik ataupun buruk oleh orang lain, pada akhirnya akan kembali kepada jiwa kita masing-masing. Seperti firman Allah Swt, "Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri." (41:46)
Semoga tempat ataupun ruang wirid sholawat ini bisa menjadi sebuah taman yang menyejukkan dan juga selalu menawarkan berbagai keindahan bagi siapapun yang duduk bersama mencari dan mengambil nikmat yang bisa didapat dalam Selasan.
***
Dusun Sadegan, 4 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H