Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Momentum Kelahiran Mujtahid-Mujtahid Keindahan

27 April 2021   17:08 Diperbarui: 27 April 2021   17:11 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu "Berguru Kepada-Mu" karya Pak Nevi kemudian menjadi selingan berikutnya. Salah satu lagu yang paling sering saya putar dan masuk dalam playlist favorit. Kalau dalam tatanan formal pendidikan agama, ini bisa dikategorikan tidak hanya 'tidak memiliki adab', namun nglunjak sampai berani-beraninya berguru langsung kepada Tuhan. Tapi sekali lagi, Dia pula yang paling mengetahui segala urusan, manusia tidak mengetahui apapun kecuali sedikit saja. Bahkan, kita tidak pernah mengetahui "rahasia gelap yang dikandung oleh cahaya", bukan?

Sesi terakhir adalah milik dr. Eddy Supriyadi atau sering dipanggil dokter Eddot. Sebagai seroang dokter, tetap end point-nya Pak Eddot menyerankan agar kita semua tetap harus menjaga jarak, memakai masker, dan rajin cuci tangan. Hal ini tetap menjadi perhatian, apalagi baru-baru ini terdapat sebuah fakta baru di India yang mengalami kenaikan drastis mencapai 315.000 orang/hari dengan tingkat kematian mencapai 2.000 orang/hari. Pak Eddot kemudian banyak menyampaikan berita-berita yang berkaitan dengan fakta baru tersebut.

Dokter Eddot kemudian menyampaikan bahwa kita tidak boleh jumawa atau sombong bahwa kita telah mampu menangani pandemi. Bahkan peristiwa dari India itu seharusnya menjadi sesuatu yang harus lebih kita waspadai bersama. Setidaknya kejadian tersebut menjadi warning, bahwa ada kemungkinan potensi 'naik' itu juga menimpa Indonesia kalau tidak lebih berhati-hati. Bahkan, vaksin pun tidak menjamin kalau kita bisa terbebas dari ancaman covid-19.

Kemudian PaK Eddot juga menyampaikan salah satu hikmah puasa dengan mengambil salah satu konsep dari ilmuwan Jepang bernama Yoshinori Ohsumi yang memenangkan nobel pada tahun 2016, yakni autophagy. Konsep autophagy ini menurut dokter Eddot merupakan kemampuan sel untuk memakan dirinya sendiri. Tubuh manusia sendiri diberi kemampuan untuk me-recycle sel-sel yang telah rusak. Dan prinsip autophagy ini terjadi selama tubuh kita dalam keadaan lapar atau puasa.

Puasa memberi dampak terhadap bio-phsycho manusia. Dengan berpuasa maka daya gebrak atau daya serang neutrofil (bagian dari sel darah putih) akan lebih diperkuat. Kadar hormon endorfin dan dopamin juga meningkat. Selain itu, fungsi biokimia juga membaik, baik di hati ataupun ginjal yang mempengaruhi sistem imun kekebalan tubuh manusia.

Lalu Pak Muzzamil bertanya kepada dokter Eddot, apakah ada pengganti kurma untuk menggantikan buah saat berbuka jika harus seuai dengan hadits? Kalau ditinjau dari biokimia perut, kurma itu menjadi buah yang akan menghasilkan energi baru. Dan itu karena kandungan glukosa dan fluktosa atau gula-gula ringan yang sangat dibutuhkan dalm proses pembuatan energi baru.

Dokter Eddot kemudian teringat dengan perkataan Mbah Nun, yang kurang lebihnya mengatakan bahwa wareg kui apik, nek kewaregen ora apik. Hal ini menurut dokter Eddot sangat sesuai dengan konsep autophagy. Laparnya orang puasa dan yang tidak puasa pasti beda. Karena dalam berpuasa terdapat dialektika antara jasadiah dan ruhaniah. Mbah Nun juga berpesan agar semua hal yang ada di dunia ini ditemukan interkorelasinya melalui islam. Bahwa semua itu saling terkait satu dengan yang lainnya. Apakah ada yang bukan merupakan ilmu agama?

***

Rumah Maiyah, 23 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun