Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Momentum Kelahiran Mujtahid-Mujtahid Keindahan

27 April 2021   17:08 Diperbarui: 27 April 2021   17:11 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Soundtrack TETA berjudul "Mimpi Paling Nyata" kemudian dibawakan oleh Bu Novia dan Kiai Kanjeng. Lagu yang diciptakan oleh Hari Cahyono ini mengisyaratkan makna yang mendalam sebagai sebuah keluarga. Dipadu dengan suara Bu Novia yang masih indah, tentu menjadi kesegaran baru malam ini. Harapannya dengan diberlakukannya peraturan larangan mudik, film TETA ini bisa menjadi hiburan alternatif bagi keluarga di Hari Raya Idul Fitri.

Membiasakan "Keindahan" Menjadi Urusan Primer

Acara kemudian dilanjutkan dengan lebih mencoba mengulik kepibradian Pak Otok. Mas Jijit dan Pak Bobit banyak menceritakan kisah-kisah bersama Pak Otok karena telah memiliki kesambungan sejak lama. Menurut Pak Bobit (keyboardist Kiai Kanjeng), Pak Otok ini merupakan orang yang pandai sekali merekrut dan memilih talenta. Karena selama mengalami proses bersama Pak Otok sejak awal, Pak Bobit melihat yang diutamakan bukan pada skill, tapi lebih dari itu. Apa pentingnya mencari orang ampuh kalau tidak bisa menerjemahkan kata. Jadi, naluri ataupun insting Pak Otok ini menurut Pak Bobit sangat tajam dalam memilih talenta.

Sedangkan Pak Jijit (drumer Kiai Kanjeng) menceritakan bahwa Pak Otok ini memiliki selera romantisme kepada teman-teman, pun beliau juga seorang yang perfeksionis. Artinya, Pak Otok ini merupakan seorang yang menghitung dengan detail setiap nada dalam tiap ketukan. Hal ini dilakukan agar antara satu instrumen dengan instrumen lainnya tidak terjadi chaos atau saling mengalahkan. Pak Otok orang yang straight banget, "keliru dibalang sandal!" canda Pak Jijit. Namun hal itu dilakukan semata-mata demi terciptanya harmonisasi musik yang indah.

Tapi, Pak Otok bukan seorang yang otoriter. Beliau menurut Pak Jijit sangat humble, mudah bergaul blusak-blusuk kemana saja, pokoknya bisa ajur-ajer lintas usia. Pak Blothong (violist Kiai Kanjeng) kemudian menambahkan bahwa Pak Otok ini merupakan seniman yang mengetahui dan pandai menirukan suara instrumen musik lain. Hal ini terlihat saat mncuk atau latihan karawitan tanpa menggunakan alat musik. Pak Otok ini juga menurut Pak Blothong merupakan salah satu prototype di bidang kesenian.

Mengingat keadaan pencarian hilangnya KRI Nanggala 402 waktu itu, kami diajak sejenak berdoa bersama diiringi lagu "Alfa Salam" dengan harapan semoga selalu mendapat perlindungan dan keselamatan, serta semua mendapatkan amal yang terbaik.

Setelah doa dilakukan, Pak Muzzamil sedikit memberikan komentar terkait doa. Menurut beliau, doa yang jelas dikabulkan itu bukannya doa orang islam, akan tetapi doanya iblis. Yakni sebuah doa ketika iblis memohon kepada Tuhan agar diberi waktu hidup sampai hari kiamat. Maksudnya, kalaupun ada orang selain islam berdoa baik Allah itu tidak membeda-bedakan. Karena yang utama syarat dikabulkan doa bukan tergantung pada agamanya, tapi kesolehan dan amal baiknya.

Kita ini hanya bisa ud'uni astajib lakum atau berdoa kepada Tuhan maka akan Tuhan perkenankan bagi kita. Dalam perkenaan Tuhan itu semua terserah-serah Tuhan. Kita tidak mampu mengurusi dan membuat hukum tentangnya. Kita hanya tidak boleh sombong dalam menyembah-Nya, terlebih menyangsikan keadilan dari Yang Maha Adil.

Mbah Nun menyampaikan bahwa semoga malam ini menjadi momentum kelahiran yang baik. Mustahil sesuatu akan berkembang tanpa adanya mujtahid-mujtahid seperti Pak Otok. Kita selama ini selalu bertengkar hanya sekedar benar-salah atau halal-haram. Kita tidak memiliki kebiasaan untuk lebih mengutamakan "indah" daripada sekedar "benar". Padahal, urusan keindahan itu tdak ada yang benar-benar berijtihad di jalannya.

Bahkan, Mbah Nun mencoba bertanya kepada jamaah, apakah majelis ulama yang sekarang itu mewakili keluasan islam? ataukah mereka hanya sebatas majelis fuqaha? Indah yang menjadi nilai utama dalam islam tidak pernah ada breakdown-nya. Puncak perasaan kita adalah keindahan. "Tolong keindahan ini dibiasakan menjadi urusan yang primer." tambah Mbah Nun.

Menemukan Interkorelasi Semua Hal Melalui Hikmah Puasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun