Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wujud Acuhmu

18 April 2021   23:07 Diperbarui: 18 April 2021   23:56 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bilamana cinta itu tergadai sebatas surga
Mengapa harus bersusah payah menuntut keadilan?
Bilik-bilik kepasrahan itu menjelma dalam tanduk perjuangan
Sekalipun tau semua laku hanya berujung kesia-siaan

Nadir selalu bergetar di haribamu
Kecut sang kasih merona, menanti sapaan sang terkasih
Takdir selalu memaksa tunduk dalam kehendakmu
Tuntutan keadilan pun seolah hanya mampu dicerna oleh tutur sang asih

Andai waktu tak berbatas suci
Andai ruang tak berbatas rindu
Andai hukum tak berbatas caci
Andai riang tak berbatas adu

Pengembaraan ini selalu menuntut harap
Kesadaran tiada pun masih sebatas sangka
Kalau semua wujud tak lantas menjadi acuhmu
Masih pantaskah diri menjadi hambamu?

***

4 Ramadhan/1442 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun