Aku sudah sangat biasa hanya melihatmu terbebas dari jasad yang engkau bawa. Oleh karena itu, aku tidak ingin mengharapkan perjumpaan denganmu.
Karena mungkin aku sendiri belum benar-benar cinta dan masih menyimpan hasrat atas kehadiranmu. Aku cinta karena rindu, sedang rindu itu tercipta karena rasa ingin jumpa denganmu.
Kenapa hal tersebut aku tanamkan? Mungkin karena aku tidak butuh balasan apapun, termasuk cinta yang sama. Aku tidak mau kamu menggila dengan melihat segala sesuatunya berawal darimu. Dari satu. Aku hanya akan membawamu ke keabadian dan kekekalan untuk dapat terus merasakan kebahagiaan. Apa yang engkau rasakan kesementaraan, sedangkan yang aku jalani adalah keabadian.
Karena jika aku menginginkan perjumpaan denganmu, maka ketika aku menanam benih-benih rindu, tidak akan pernah aku menginginkan sesuatu apapun kecuali diperjumpakan lagi denganmu. Semua wujud laku mungkin merupakan bagian manifestasi atas keinginan untuk berjumpa denganmu. Cinta ini pun lahir tentu atas kehadiran dan perkenaanmu.
Biarkan aku hanya melihatmu, dan duduk cukup dengan mengingatmu. Kecuali jika engkau ingin menemani kegelapan dan kesunyian ini.
***
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (18: 110)
-
15 Oktober 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI