Malam memanggil dengan rindunya
Menawarkan hasrat yang tertahan di kelam prasangka
Ku coba terus berjalan meski tapak enggan meninggalkan jejak
Dalam dingin yang menyelimuti temaram
Kasih,
Haruskah kau percayakan amanat ini?
Tuk sekedar merajut asa,
Merangkai kata,
Meski lupa menjadi sirkulasi yang sewajarnya
Dalam batas pandang, aku bertemu sekuntum bunga
Merekah indah dengan bingar warnanya meski tertelan gelapnya malam
Dalam batas jarak, aku mencium aroma wangi kehangatan
Yang harum semerbaknya sanggup membuang peluh resah lalu mengganti dengan manis tawanya
Kasih,
Adakah tapak nan lemah ini akan melangkah tanpa daya pesonamu?
Untuk menuntaskan rindu,
Melantunkan asih,
Dalam kalutnya kata yang memaksa sadar diri untuk tetap menjadi lemah.
Dihadapmu
***
2 Agustus 2020