Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tanpa Tatap

1 Juli 2020   16:17 Diperbarui: 1 Juli 2020   16:17 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash/oscar-keys

Nikmatilah hidupmu selagi engkau masih diberi waktu untuk menatap bahkan ditemani oleh cinta dan ketulusan meski tak sanggup ia mengungkapkannya. Nikmatilah segala perhatian yang diterima sebelum suatu saat kehilangannya, atau jika murka yang mesti didera. Nikmatilah setiap pertemuan meskipun itu hanya sedetik cumbu bahagia, sebelum kerinduan mengekang setelah perpisahan itu tiba.

Anggap saja keberadaan tak sepenuhnya mampu memahami. Mungkin saja ia atau anggap saja aku yang buta, terjebak dalam kesempitan, terhimpit oleh kecilnya cakrawala. Atau terlalu rakus hingga tak sadar diri telah terlalu egois. Sehingga tak mampu menatap dan mengerti segala candamu sekalipun dalam kesunyian, Kasih!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun