Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perancang Segala Muslihat

30 Juni 2020   16:25 Diperbarui: 30 Juni 2020   16:20 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash/max-muselmann

"Kamu juga, Gus! Sebenarnya kalian itu lagi mikirin apa to?" Rohmat tampak kebingungan karena ketidakjelasan kedua temannya.

"Sebenarnya apa yang hendak kamu lakukan dengan terlalu banyak berbicara? Hingga tersisa sedikit waktu kau berikan untukku. Sebenarnya apa yang hendak kamu kamu lakukan dengan terlalu banyak mendengarkan? Hingga tak sadar hal-hal seperti itu telah menjadi kesenangan ketika kalian berkumpul bersama. Apakah itu yang kalian rencanakan dalam jalan pulang untuk menyatu kembali denganku?" Bewol kembali memainkan tanyanya.

"Sebaik dan seserius apapun kamu merencanakan tipu muslihat dan melakukannya hanya demi keuntungan dirimu. Merasa mesra seolah-olah Tuhan selalu membelamu. Sedang disisi lain, Ia adalah sebaik-sebaik perancang segala muslihat sebenar-benarnya."

Rohmat tampak kebingungan dengan berkata, "iya, iya, iyaa... Ya Allah, kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi."

"Lhoh, ada kamu to Mat!" Bewol menyapa.

***

30 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun