Butuh puluhan ribu tapak untuk berani mengucap
Di ujung batas prasangka atas lelah
Dari terik matahari hingga berganti semilir rembulan
Bukan untuk apa melainkan demi sebuah sapa
Kulihat kebodohan menunggangi jengkal akal
Kurasakan hina disetiap pandang yang menghujam
Kupeluk nestapa disetiap harap tentang sebuah tujuan
Bahkan kudobrak niscaya yang menghalangi batas segala keutuhan
Sungguh entah...
Mengapa rindu terlalu mengekang hingga rela menghilangkan aku
Mengapa cinta begitu terasa menyesatkan arah untuk bertemu
Walau mungkin hanya demi sebuah sapa untukmu, Kasih
***
19 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H