Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tulisan "Tipu Daya" Malaikat

11 Mei 2020   15:50 Diperbarui: 11 Mei 2020   15:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash/dollar-gill

Sedang langkah antisipasi, sekalipun sudah mendayagunakan akal dengan maksimal. Namun ketika lepas dari rasa menahan diri sehingga membuat langkah-langkah lain yang tidak sejalan menjadi sesuatu yang salah karena tidak sesuai dengan pilihan diri atau golongannya, maka berhati-hatilah. Terlepas dari segala bentuk keadaan atau wabah yang telah berubah menjadi ancaman yang mengganggu kenyamanan diri.

"Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu."

Segala langkah antisipatif telah dituliskan oleh para Malaikat. Baik ketulusan ataupun tipu daya, manusia tidak akan pernah mampu mengatahui dengan akal atau nalar sehebat apapun. Tendensi-tendensi penekanan kepentingan perlu lebih diperhatikan dan lebih diperlakukan dengan penuh kelembutan. Malaikat-malaikat telah menuliskan segala tipu daya yang telah diperbuat manusia.

Yang pasti, manusia beruntung telah diberikan sapaan kelembutan. Bukan kemurkaan yang bisa saja langsung meluluhlantahkan segala kehidupan dalam sekejap. Atas Rahman Rahim-Nya, kesempatan untuk berbenah diri sekali lagi telah diberikan. Tapi, manusia terlalu menganggap semua adalah panggung sandiwara, hingga mereka terkadang terlena telah membuat tipu daya-tipu daya bagi diri ataupun lingkungannya dengan label cap kebenaran. Wallahu a'lam bish-showab.

11 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun