Ratu Adil tak butuh eksistensi di hadapan para manusia. Dia tak lelah memberi tanpa harus meminta. Negeri ini mungkin memiliki banyak Ratu Adil yang lebih memilih bersembunyi di setiap wilayah dimana mereka tinggal. Mereka tak butuh apapun untuk mengubah apapun. Semua yang sudah terjadi adalah kehendakNya dan sudah tertulis dalam Kitab Kehidupan.
Dan mereka mengetahui bahwa ada ratu di atas ratu, itupun berlapis-lapis. Dia memegang keyakinan bahwa ia tak dapat dan tak mampu mengubah siapapun kecuali Tuhan sendiri yang menghendakinya. Terlebih, jikalau sudah diberi perubahan, Tuhan juga memperlihatkan kepada mereka, bahwa kebiasaan manusia tidaklah berubah.
Jadi buat apa Ratu Adil? Jika manusia hanya akan kembali sembrono, terus mbalelo (ingkar) dan angkuh atas perubahan yang telah dilaluinya, sekalipun kata-katanya bersembunyi dibalik lafadz syukur."La illaha illa anta subhana inni kuntu minadh-dhalimin."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H