Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nikmat Merindumu

27 Maret 2020   16:23 Diperbarui: 27 Maret 2020   16:30 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di setiap remang ku terjaga

Meniti lintang yang berkilau bagai permata

Bersinar rembulan yang memberi terang

Membentuk segala rona dalam gelap

***

Mungkin terlalu lama kata-kata ini hanya menggumpal dalam angan

Berserakan tanpa pernah kurapikan

Tanpa pernah lisan ini menyampaikan sapa

Hingga berbicara dengan malam menjadi candu

***

Sebentar lagi kemilau bintang dan bulan itu akan menghilang

Tertelan oleh keegoisan siang dengan semburat cahayanya

Membangunkan keegoisan untuk saling berebut kejayaan

Sementara aku, hanya menikmati hal yang paling indah dalam kehidupan,

Untuk selalu merindumu, Kasih

***

13 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun