Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rindu Tanpa Tapak

7 Maret 2020   12:03 Diperbarui: 7 Maret 2020   12:03 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tidak boleh berhenti

Ketika peluru-peluru di pusat kota mulai beraksi

Menuntut keadilan bagi yang merasa tidak kebagian adil

Memenuhi ego untuk lantang menyeruakan kemenangan

Nyawa pun mesti menjadi taruhan hanya demi nafsu kekuasaan semu

Atau bahkan demi memperoleh cinta demi kesenengannya sendiri

Atau mungkin siasat ini terlalu tersembunyi untuk dicapai oleh nalar manusia

Hingga darah mesti mengalir demi memenuhi hasrat mereka

***

Kasih,

aku terlalu memikirkan saudaraku yang bertarung tanpa mengetahui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun