Kenapa saya meminta namanya? Awalnya saya hanya ingin khusus mendoakan ibu tersebut. Namun,tidak disangka kerabat GS saya ini disaat yang bersamaan meminta tolong, jikalau bisa untuk menuliskan cerita singkat tentang ibu tersebut.Â
Kesempatan ini seketika menjadi kesempatan untuk korupsi syafaat, atau bahkan nodong dedungo kepada saudara-saudara yang nantinya membaca apa yang tertulis. Atau kemungkinan semua do'a akan batal ketika saya menceritakan sepenggal kisah ini menjerumuskanku dalam ketidaktulusan. Biarlah, saya anggap ini tahadduts bin-Ni'mah.
Ibu, mungkin tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk menyatakan cinta kepadamu. Namun, doa-doa kebaikan telah melayang ke ibu, meskipun ibu sama sekali tidak mengenalku.Â
Saya sempat melihat ibu berjalan melintas di depanku setelah dari kamar kecil. Dan aku sangat bersyukur telah diberi kesempatan mengenalmu dan sekejap memandangmu. Alhamdulillah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H