Lihatlah daun-daun yang gugur itu, ia mesti tersapu oleh kehendak angin yang membawanya entah kemana. Entah terbakar atau membusuk, daun gugur itu pada akhirnya akan menghidupi bahkan menciptakan kehidupan baru. Sanggupkah kamu atau kita menyatukan kehendak dan belajar mengendarai angin? Meski daun-daun gugur itu banyak menghabiskan waktu dengan terinjak.
Akhirnya, segala perjalanan serasa diperjalankan. Ruang dan waktu dapat terlipat rapi menembus prasangka-prasangka yang menghalangi pertemuan-pertemuan tak direncana. Semoga, pada titik pemberhentian berikutnya, lalu setelah kita menyelaraskan asa sesuai kehendakNya. Kiranya, sediakah engkau?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!