Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Ahlussunah wal-Mubah"

7 November 2019   15:50 Diperbarui: 7 November 2019   16:01 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nanti kalau aku bilang ahlussunah wal jamaah dikira auto masuk golongan tertentu, dan saya tidak sebaik mereka. Jadi, mungkin kecenderungan saya ke ahlussunah wal mubah karena saya masih merasa semuanya mubah tapi entah kenapa saya melakukannya."

"Sipp, justru ketidaktahuan dan ketulusanmu dalam melakukan sesuatu itulah yang tumbuh bernama cinta. Kalau kamu, Wol?"

"Aku hanya seorang gelandangan, jangankan menjadi seorang sepertimu yang ahlussunah wal mubah pun aku tak sanggup, tak pantas, pakewuh, bahkan tak berani. Aku tidak pernah bisa merasa menjadi seorang ahli dalam ibadah-ibadah sunnah."

"Kok gitu, Wol?"sanggah Rohmat.

"Memang begitu, Mat! Kata-kata seseorang gelandangan seperti dia jangan lantas kamu telan mentah-mentah, terlebih nyacat perkataannya, justru itu makanan yang ia cari..."

Rohmat pun nampak semakin kebingungan dengan teman-temannya yang aneh. Namun entah mengapa daritadi Rohmat dengan hikmat memperhatikan ketidakjelasan yang membingungkan tersebut. Dan, kebiasaan nyacat-nya pun seolah hilang entah kemana dan lebih banyak mendengarkan dan belajar bertanya. Namun adakah sesuatu yang mubah jika kita melakukannya dengan cinta?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun