Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jika Aku Mendekatimu, Larilah!

2 November 2019   11:36 Diperbarui: 2 November 2019   11:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujian adalah permata

Sedang penderitaan adalah emasnya

Andai kamu memiliki kemerdekaan atas darimu

***

Panggilan mana yang lebih keras?

Pujian disaat bersyukur

Atau rintihan memohon pertolongan

***

Tidakkah kamu lelah menghibur diri?

Aku suka kaan keramaian

Tapi pada akhirnya aku hanya berteman dengan kesunyian

***

Ada sebuah ruang untuk merajut rindu

Ruang dimana aku menyandarkan segala lelah

Ruang dimana aku selalu bertemu denganmu

***

Jika semua orrang mencampakkan penderitaan, kesedihan, dan segala temannya

Mungkin hanya tinggal aku yang bersedia menemani mereka

Karena mungkin aku sudah mati

***

Dan, jangan dekat-dekat aku, karna orang mati sudah tidak punya hati untuk memikirkan pandangan orang lain bahkan dunia

Orang mati hanya akan meninggalkan luka, duka, maupun lara

Disaat mencinta satu-satunya cara yang sanggup dilakukan

***

Jika Aku mendekatimu, larilah.

22 Januari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun