"Saya baca setiap hari, tidak pernah putus segala ibadahku. Mugkin hidupmu bakal lebih beruntung jika kau percaya pada apa yang tertulis, wahai Majnun (orang gila)!" jawab Fulan. Sebuah kebenaran yang meninggikan hatinya dengan merendahkan apa yang ada di depannya.
Namun sekali lagi gelandangan yang nampak gila itu hanya memberikan senyuman kegembiraannya sembari berkata, "Alhamdulillah...." Seolah ia tidak merasa takut ataupun sedih terhadap keadaannya yang direndahkan oleh seorang Fulan yang memuja Tuhannya.
Hati-hatilah terhadap diri sendiri, dan belajarlah mengenal diri (mengingat janji penciptaan) agar nampak segala perumpamaan-perumpamaan untuk menangkap segala iradahNya. Hingga akhirnya kamu dapat memegang ketaqwaan dan kesabaran.
Kenapa mesti resah? jika besok aku (kamu) sudah pasti pulang ke rumah dan berkumpul kembali. Atau jangan-jangan kita hanya sedang sakau dengan hingar bingar ini. Karena sebenarnya kita sudah berada di rumah. Mungkin?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H