Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dicintai Kebodohan

4 September 2019   16:01 Diperbarui: 4 September 2019   16:09 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita memang sering tidak tahu diri apabila sudah merasa mengetahui, sekalipun itu hanya sedikit. Sering kita menyakiti hati orang lain, tapi menganggap Allah berada di pihakmu. Mengapa kita sering tidak menyapa kepada derita yang datang? Melainkan hanya mengeluh bahkan marah. Bukankah akibat derita yang menyapa kita sering diingatkan akan kesemuan? Terkadang kefakiran pun menjadi sebuah keberuntungan, setidaknya kefakiran itu akan terus mengingatkan kita akan kesejatian.

Begitu pula dengan kepintaran yang malah terlalu banyak digunakan untuk merendahkan bahkan menjatuhkan. Terkadang menjadi bodoh pun ada untungnya, tidak akan merasa bahwa dirinya sedang direndahkan ataupun sedang berusaha dijatuhkan. 

Dengan merasa pintar kamu akan merasa cukup, namun dengan kebodohan kamu akan berusaha untuk terus mencari ilmu-ilmu yang baru. Ikut bahagia jika karena kebodohan itu, akan mengundang kebahagiaan bersama. Tak peduli dengan pengkotak-kotakan bidang keilmuan yang hanya boleh dipelajari oleh orang-orang khususon.

Jadikanlah ilmu itu yang menuntunmu, jadikanlah ilmu itu suka untuk menyapamu. Meskipun kau hanya akan dianggap sedang dicintai oleh kebodohan. Tapi, bukankah itu hanya prasangka mereka? Kamu lebih takut akan prasangka hamba-Nya atau prasangka Tuhanmu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun