"Dasar Lebay! Jangan terlalu banyak mikir gitu lah" Sahut Layla.
"Haa... haaa... haa... Iya ya, tapi kata 'harapan' itu sendiri mengingatkanku akan sesuatu." Kata Tama sembari memancing Layla untuk menanyakan tentang harapan itu.
"Yauda deh, maaf yaa." Jawab Layla sambil tersenyum.
"&^^(*&)(*)^&%(*&, ternyata kurang pekanya masih belum ilang. Atau pura-pura tidak peka pun juga bukan suatu masalah." Pikir Tama.
"Laaaaaa !!!" (tetiba suara perempuan itu menembus barikade kegaduhan pasar)
"Wooo, daritadi kita nyariin kamu muter-muter ternyata disini, tho!" kata Prisca yang datang bersama teman-temannya.
"Sorii pris, daritadi HP-ku tak taruh di tas, tak silent juga." Jawab layla sembari membuka tasnya yang unik.
"Siapa Masnya itu Laa?" bisik si Rendi lirih.
"Temen dulu waktu sekolah."
"Temen apa temeeeen?" goda si Akbar ketika melihat rona mukanya Layla yang tiba-tiba berubah memerah.
***