Sakaratul maut tidak terlalu mengerikan dibandingkan dengan sakaratul hubb. Bagaimana jika rasa cinta ini mati? Selalu terpinggirkan dan terbuang dalam kesunyian di arus zaman yang semakin mengedepankan eksistensi. Kami tidak pernah mengharapkan hal-hal seperti ini menjadi suatu pertanda kehebatan gerakan, kecuali memang sejalan dengan kehendak Allah SWT. Bukankah kita hidup juga karena cinta? Do'a pembatal kehancuran ini seakan mennyiratkan suatu cahaya yang lebih terang. Laksana semburat kecil yang menegaskan bahwa masih ada cinta di dalam kegelapan sekalipun.
Bahkan, tidak hanya di kota kami, bagi seluruh simpul pun demikian. Tak lebih semua ini terlaksana bukan karena takut akan kehancurannya. Tapi penegasan cinta kami, setidaknya kepada Simbah yang telah menyatukan kami semua dalam kegembiraan dan kemerdekaan berfikir. Membukakan jalan untuk lebih intim dalam segitiga cinta Maiyah. Dan setidaknya Maiyah adalah benteng terakhir yang selalu menjaga bara cinta itu tetap menyala dalam bangsa ini tanpa tendensi apapun.
Reposted : Caknun https://www.caknun.com/2019/bukan-sakaratul-hubb/