Srawungnya diawali dengan komunikasi intens dengan diri sendiri, manusia, tumbuhan, hewan, bahkan alam semesta ini. Seluruh hasrat ragawi pun telah dikenali, sehingga srawung suwung ini akhirnya akan nampak seperti pertapa proaktif. Yang tahu kapan mesti harus berbuat dan kapan harus menahan diri.
Dalam peribahasa jawa terdapat istilah 'suwung pamrih tebih ajrih, langgeng tan ana susah tan ana bungah' adalah suatu sikap kesempurnaan pengendalian diri yang ditujukan untuk menemukan kemerdekaan yang hakiki atas hidup.
Kekosongan pun menjadi berisi karena kekosongan itu sendirilah yang menopang segala keberadaan/keeksistensian. Segala laku pengendalian diri ini pun menghasilkan sikap kebajikan dan pelayanan yang nyata kepada sesama dan semesta.
Waktu telah menunjukkan pukul 01.00 dinihari dan acara dipungkasi dengan doa bersama dan melantunkan pujian-pujian khas maiyah kepada Kanjeng Nabi sembari saling bersalaman antar seluruh peserta sinau bareng malam hari ini.
Omah Maneges, 6 April 2018