Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tersirat Erat

1 Mei 2019   22:38 Diperbarui: 1 Mei 2019   22:51 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sesi artis talk (dokpri)

Photo Exhibition 'SYARAT-ISYARAT' at Vibrant House by Dini Failasufa

Di sebuah sudut Kota kecil ini, sekumpulan pemuda dengan ide-ide kreatifnya sering membuat acara semacam sebuah ruang ekspresi -baik tentang literasi, design, fotografi,maupun musik- yang selalu identik dan kental dengan semangat jiwa muda. Dengan konsep yang sederhana mereka selalu bisa menciptakan suasana yang gempita nan ekspresif.

Acara mulai dibuka sekitar pukul 20.00 dan langsung disuguhi dengan penampilan akustik dari Mas Peppi/Layur. Dentingan dawai gitar ini seperti menyambut para tamu atau kolega yang lambat laun mulai berdatangan silih berganti.

Malam ini bisa dibilang adalah hajatan acara sebuah pameran tunggal fotografi di tempat tersebut. Dengan artis utama Dini Failasufa, seorang fotografer dari salah satu media surat kabar terkemuka di negeri ini. Sebuah acara pertama bagi Dini sendiri yang kurang lebih sudah 3 tahun berada di dunia fotografi. 

Yang mesti merantau ke kota besar demi memenuhi hasrat melakukan sebuah peran lakon lakunya di dunia. Tentunya visual yang akan disajikan selain menampilkan cerita-ceritanya yang tersirat dan mampu dimaknai bermacam tafsir, adalah bagaimana seorang Dini menjawab tantangan kepada semesta yang menurutnya mesti segera dijawab.

Setelah sambutan singkat, para tamu dipersilahkan masuk ke ruang pameran. 'Syarat -- Isyarat' yang menjadi tema pameran ini langsung memberikan auranya sendiri setelah memasuki ruangan ini. Seorang fotografer memang seharusnya tetap menjaga karakteristiknya sendiri. Begitu pun semua gambar yang tersaji rapi seperti isyarat sendiri bagi Dini untuk menunjukkan karakternya. Beberapa judul memaparkan perjalanan dirinya selama ini dalam dunia fotografi.

dokpri
dokpri
Senandung malam kian hangat sembari memasuki sesi artist talk. Disini, Dni diberi keluasan untuk menceritakan tentang apapun sebagai seorang fotografi. 

Pertama-tama Dini menyampaikan jika pameran tunggal pertamanya ini terselenggara sebagai jawaban atas tantangan dari koleganya, Mas Toyib terutama atas keresahan-keresahan yang sering dialami oleh Dini sendiri. 'Syarat' sendiri adalah bagaimana foto-foto yang tersaji adalah sebuah eksplorasi terhadap pekerjaan sebagai seorang juru foto. Sedang 'isyarat' menjelaskan bagaimana foto itu menjelaskan ideologi pemikiran Dini sendiri secara internal.

Lalu, Dini menceritakan perjalanannya sebelum melekat identitasnya sebagai seorang juru foto. Dini yang dulunya hobi mengambil gambar meski meminjam kamera punya temannya. Akhirnya memutuskan untuk menghadiahi dirinya sendiri disaat ia lulus dari jenjang perkuliahan psikologi yang ditempuhnya. Bagaimana soerang psikolog mempersenjatai dirinya dengan kamera? Bukan meneruskan perjalanan sesuai jalurnya namun malah memilih mendaftarkan diri di suatu media surat kabar. Menarik, kan?

Meski awalnya hanya berniat untuk coba-coba belajar selama 3 bulan, namun semesta berkata lain menurutnya. Selain sesuai dengan hobinya, ternyata di perjalanan barunya, Dini dapat lebih mengasah ketrampilan fotografinya.  Bagaimana cara menuangkan keresahan-keresahan lalu divisualisasikan menjadi sebuah objek gambar yang dapat dinikmati banyak orang. Dan bagi Dini pribadi pameran-pameran seperti ini tidak terlalu penting-penting amat. Setidaknya, ini menunjukkan bahwa eksistensi dirinya bukan menjadi tujuan menggeluti dunia fotografi.

Salah satu seniornya, Mas Nugroho tak ketinggalan memberikan apresiasi pada Dini malam itu. Mas Nugroho sendiri menganggap dini sebagai seorang perempuan yang berani dan selalu berusaha maksimal. Sebelum acara ini, karya kolabarasi antara Dini dan Mas Nugroho mampu menembus sebuah story photo exhibition di Jerman dengan tema 'Women, Culture, Fisherman'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun