Jadi apa sebaiknya? Seperti apa seharusnya. Tidak akan pernah ketemu juntrungan-nya walau kita men-jlentreh-kan semua persoalan-persoalan yang terlanjur sudah ruwet ini. Manusia tidak akan pernah bisa melakukan perubahan ini. Kecuali tanpa campur tangan bantuan Tuhan. Jadi, gak usah sok Meng-aku-kan diri sendiri!
Jadi hikmat kebijaksanaan itu adalah kerelaan Tuhan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ruwet ini. Dan permusyawaratan perwakilan adalah gimana kita sebagai rakyat mencoba untuk mengikutsertakan Tuhan untuk diajak duduk bersama dalam permusyawaratan. Tidak ada wakil rakyat juga bukan suatu masalah bagi bangsa ini, karena mereka sudah sangat sadar ada Tuhan yang menjadi sebaik-baiknya wakil bagi mereka.
Jadi sila ini tidak usah dibikin terlalu panjang dan terkesan seperti guyonan baut manusia-manusia zaman now. Sekali-kali ketidakwarasan ini perlu didudukkan kembali bersama-sama untuk merumuskan kembali. Setidaknya mau mencoba. Setidaknya yang keempat ini bisa menjadikan kita sekawan. Sepertemanan. Seperjuangan.Â
15 February 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H