Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akibat Salah Gaul

24 Januari 2019   11:15 Diperbarui: 24 Januari 2019   11:38 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang hakikatnya software maupun hardware yang sudah terpasang pada raga ini sudah sangat sempurna untu bisa bikin story yang bisa dilihat para penduduk langit. Hanya saja permasalahannya kita tidak bakal mendapatkan pujian, jempol ataupun love/like dari satupun penduduk bumi jika kita berprioritas untuk baper sama penduduk langit.

Lebih senang dipuji, dikenal banyak orang lain, di elu-elu wong akeh marai lali hakikat e dewe, dadi manungso nek ora kuat nyanding awake dewe. Keblinger.

Saya terkadang tidak habis fikir dengan ustadz-ustadz  yang sering mengajak untuk tidak ber-selfie. Akan tetapi, si ustadz itu pun sering ber-selfie ria supaya orang banyak yang like dan lebih dikenal. Savage. Yang gaya bicaranya tidak pernah menentramkan. Mimik wajahnya selalu dipenuhi oleh amarah. Tadz, kamu member dakwah apa mendoktrin. Apapun itu jangan lah mengajari orang untuk kembali ke Qur'qn dan hadits, karena begitu banyak orang yang ingin bertaubat, tapi salah ketemu sama ustadz yang mengaku paling sunnah. Celaka.

Jangan sampai salah gaul hanya melihat visual dan literasi saja. kita mesti mengajak hati untuk lebih memperdalam pemahaman atau informasi yang didapat. Salah menapakkan eksistensi yang berkedok keagamaan. Karena outputnya kalian hanya akan saling membenci dan membenarkan golonganmu saja. 

Kalian tidak akan bisa membohongi "Aku" yang bersemayam di dalam diri kalian. Kalian kira dekat, padahal sungguh itu terlalu jauh dan sangat melelahkan. Salah gaul merupakan satu langkah maju, hanya saja tantangan berikutnya adalah maukah kalian lebih mengenali diri kalian? Hati kalian? Bermuhasabah diri? Itulah guru kalian yang termanifestasi ke wujud guru kalian yang diidamkan sekarang.

Toleransi merupakan suatu tolak ukur nyata bagaimana ia bisa memantulkan pancaran cahaya Rahman dan Rahim. Sikap toleransi terhadap perbedaan merupakan hakikat yang selalu kita ungkapkan dalam setiap awal doa. Seberapa tinggi pemahaman kita mengenai arti kata bismillahi-arrahman-arrahim(mengatasnamakan Allah).

13 July 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun