Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akibat Salah Gaul

24 Januari 2019   11:15 Diperbarui: 24 Januari 2019   11:38 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi Tuhan sumber segala cahaya pun sangat memungkinkan  juga demikian, sudah men-setting sedemikian rupa agar kita bisa saling mencintai dengan kesukaan akan akidah yang berbeda-beda. Kasian nanti kalau hanya pengikut Al-Qur'an dan sunnah aja yang masuk surga. 

Terus kalian fikir apakah manusia dari zaman nabi Adam as Sampai nabi Isa as yang di zaman itu belum ada Al-Qur'an dan hadits semua bakal masuk neraka? Apa fungsinya agama jika kalian merasa paling benar dan menyombongkan diri di hadapan orang yang berbeda agama. Apa kalian fikir kalau bukan Islam terus Tuhan benar-benar tidak memandang orang non islam.

Santai saja, semua itu saudara, kita memang diciptakan begini, ya kita terima saja, toh kita juga belum pasti benar. Bukankah kita memang disuruh menghadap "kiblat"nya masing-masing. Dengan maksud, kalau aku dokter ya kiblatku menolong orang yang sakit atas dasar ingin menolong orang lain yang sama-sama ciptaan Tuhan, ada yang jadi bakul tempe, jadi petani, jadi akuntan, dsb. Itu semua pumya jalan sendiri-sendiri untuk lebih dekat dengan Tuhan.

Biarkan agamaku ya agamaku, dan agamamu ya agamamu.

Saya sedikit kecewa juga dengan orang-orang radikal yang menebar kebencian di dalam dakwahnya, seakan-akan Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasalam merupakan orang yang memaksakan dan juga keras. Jujur saya sedih, mengapa harus seperti itu? Hadits andalan mereka adalah amalan yang bukan amalan dariku, maka amalan itu tertolak. Dan sekarang itu jadi senjata mereka untuk mem-bid'ah-kan orang yang tidak sesuai dengan maksud mereka. Yang beliau maksud mungkin itu dalam cakupan ibadah mahdhoh, bukan muamalah-nya.

Dan biarkan perbedaan cara kita mengungkapkan sayang kepada Kekasih Tuhan seperti apa. Toh, tidak mungkin juga Rasulullah mengajari cara untuk mencintai dirinya. Pakewuh. Itulah akhlakul karimah.

Selalu merendahkan diri di hadapan orang lain, tetap menolong orang yang selalu melemparinya batu, walaupun Rasul tau bahwa dia seorang yahudi sekalipun. Itu hanya segelintir contoh mengenai akhlak beliau.

Sekarang Ustadz-Ustadz yang "hanya" lulusan universitas Arab saja ilmu dan kedekatannya seakan-akan melebihi kanjeng Nabi. Selalu mengatasnamakan Hadits, tapi untuk membawa fikiran orang untuk menyombongkan dirinya, untuk merubah penampilan dirinya. Agar keliatan muslim banget, arab banget. Mempengaruhi cara pandang mereka kalau kaum kami-lah yang paling benar karena mengikuti sahabat-sahabat nabi.

politik.rmol.co
politik.rmol.co
Perlu diingat saja, berhati-hatilah dengan ilmu. Kalau kalian tidak menguasainya, itu akan menjadikanmu sombong. Semakin meninggikan hati kalian di hadapan orang lain, karena mereka berpikir merekalah yang paling sunnah. Kalau memang paling sunnah, kalian gak seharusnya memakai pakaian. Karena mereka selalu bilang jangan campur-adukkan agama dengan budaya. Karena pakaian juga merupakan salah satu produk budaya.

Kita ini manusia yang dulunya malaikat pun disuruh menyembah kepada Adam. Tapi seringkali kita ini cara hidupnya lebih rendah daripada binatang. Kita sia-siakan akal kita hanya untuk menuntut pendidikan yang hanya berorientasi kepada hasil. Karena pendidikan itu berbeda dengan sekolah. Jangan dibatasi kalau pendidikan itu hanya sebatas apa yang ada di lingkungan sekolah.

Jangan beraninya baper sama penduduk bumi, dikit-dikit bikin story di instagram ataupun di whatsapp. Tidakkah sedikit saja kita itu berpikir untuk mencoba baper sama penduduk langit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun