Mohon tunggu...
Taufan Saputra
Taufan Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati

saya mempunyai ketertarikan dengan olahraga basket

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Faktor Remaja Banyak Mengalami Badan yang Obesitas

1 Desember 2022   14:30 Diperbarui: 1 Desember 2022   14:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para peneliti dari universitas di Amerika Serikat ini memeriksa hasil survei kesehatan nasional dari 1988 hingga 2010. Mereka menemukan bahwa peningkatan risiko obesitas lebih banyak dipengaruhi oleh jarang bergerak dibandingkan pola makan tidak sehat.

Survei tersebut menemukan, kebanyakan orang Indonesia paham hidup sehat dan aktif merupakan hal yang penting, namun bertolak belakang dengan kenyataannya. Hal ini dibuktikan dengan fakta, 4 dari 5 orang Indonesia tidak berolahraga secara rutin dan tidak ada waktu menjadi halangan terbesar mereka.

Meski begitu, pola makan tetap menjadi faktor penyebab obesitas yang penting untuk diperhitungkan. Jadi, obesitas baru bisa diatasi bila Anda menjalani keduanya, yaitu pola makan yang sehat yang dibarengi dengan rutin berolahraga.

4. Stres

Sudah bukan rahasia umum lagi bila stres bisa menyebabkan obesitas secara tidak langsung tanpa Anda sadari. Pada saat dilanda stres, Anda mungkin merasa lebih sulit untuk makan sehat dan dapatjuga menurunkan sistem kekebalan tubuh, memicu sakit kepala, masalah pencernaan, hingga memengaruhi berat badan seseorang. Stres menyebabkan kacaunya jadwal makan seseorang. Misalnya, seseorang yang dilanda stres biasanya cenderung melewatkan waktu makan dan pilihan makanan yang buruk. Bagi sebagian orang, stres membuat mereka kehilangan selera untuk makan. Sering kali, perubahan ini hanya bersifat sementara. Berat badan mungkin kembali normal setelah pemicu stres berlalu.

5. Lingkungan sekitar

Melansir CDC, kebiasaan makan dan aktivitas fisik seseorang dan keluarganya juga turut dipengaruhi oleh lingkungan dan komunitas sekitarnya. Jadi, lingkungan sekitar juga menjadi faktor risiko obesitas yang perlu diwaspadai.

Sebagai contoh, Anda mungkin tidak dapat berjalan atau bersepeda ke sekolah atau ke kantor karena trotoar atau jalur sepeda yang tidak memadai. Hal ini pun mempengaruhi ketika orang di sekitar tidak mengajari atau tidak memiliki akses ke makanan yang lebih sehat.

Tidak hanya rumah dan lingkungan sekitar, sekolah, perawatan kesehatan, hingga tempat kerja juga memengaruhi aktivitas sehari-hari. Itu sebabnya, penting untuk menciptakan lingkungan yang memudahkan aktivitas fisik dan pola makan sehat.

Perlu diingat bahwa memiliki satu atau lebih faktor risiko ini tidak berarti Anda ditakdirkan untuk mengalami obesitas. Anda bisa mengatasi sebagian besar faktor penyebab obesitas lewat pola makan, aktivitas fisik, dan perubahan perilaku.

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk anda dapat memahami solusi yang tepat untuk kesehatan anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun